Request 4

26.4K 403 7
                                    

"Kak Melk?"

Pria berparas manis itu tampak berdiri di depan meja kerja tempatnya bekerja. Di sebelah tangannya tampak sebuah handphone yang terhubung pada suaminya, dan sebelah tangan masih menatap kotak hadiah yang sudah terbuka dengan kartu nama yang tertera nama sang suami.

Mark Lee.

"Ada apa Bear?"

"Eung, apa kakak salah memberi hadiah? Eh tapi siapa yang ingin kakak berikan hadiah ini?"

"Hadiahku sudah sampai? Itu memang untukmu sayang, bisa pakai itu dan pergi ke ruanganku dengan lift pribadi?" Lee Haechan kembali menatap hadiah yang ada di hadapannya.

"Tapi ini pakaian wanita kak?"

"Iya, ayolah... kayaknya kakak yang ngidam lihat kamu pakai itu."

Haechan dan juga Mark merupakan pasangan suami yang menikah karena perjodohan. Namun, tidak butuh waktu lama, Mark yang terkenal posesif pada hzal yang ia sukai menjadi terobsesi dengan sang suami. Tentu tidak tanpa alasan, tubuh montok dengan susu yang membesar saat Haechan mengandung anak pertama mereka yang membuatnya semakin terobsesi dengan Haechan.

Ia kerap kali memakaikan pakaian perempuan pada Haechan, seperti saat ini pakaian rok ketat juga pakaian ketat yang akan menunjukkan belahan dadanya. Pernah juga ia yang sudah tidak melakukan sex pada Haechan karena takut kehamilannya dalam bahaya menyuruh Haechan untuk menggunakan vibrator di lubang miliknya selama seharian di kantor.

Jika ia sedang iseng atau melihat Haechan sedang berbicara akrab dengan teman-teman lelakinya yang cukup membuat Mark cemburu, ia akan menyalakannya. Ia suka melihat bagaimana Haechan menahan diri untuk tidak mendesah, atau menatap Mark dengan tatapan tajam dan kesal.

"Tidak! Channie tidak mau pakai ini! Pasti roknya juga tidak akan muat," Haechan mencak-mencak sambil menatap rok mini didepannya itu. Mark tampak terkekeh pelan, "tidak lucu kak Melk, kakak mengejek Echan karena gendut kan?!"

"Tidak sayang..."

"Sudahlah, tidur saja nanti diluar!" Kesal, Haechan protes sambil mematikan sambungan telponnya. Mark tampak sedikit panik, ia tahu jika Haechan sampai mengatakan itu, maka itu benar-benar akan terjadi. Ia akan tidur diluar dan Haechan akan mendiaminya.

Tetapi percayalah, keesokan harinya ia akan menemukan Haechan sudah menggeliat dan berada dalam pelukannya lagi.

Ah, ia benar-benar menggemaskan...

.
.

"Kak Mark, baby ingin dielus..."

Itu yang dikatakan oleh Haechan, saat ia memunculkan kepalanya di ruang rapat dan saat Mark sedang mengadakan rapat. Semua orang di ruangan hanya memandangi Haechan seolah pemuda itu adalah orang yang sinting. Ini adalah rapat penting, dan apakah ia baru saja mengatakan bayinya ingin dielus?

"Tunggu sebentar ya bear."

"Baby ingin sekarang," ah bagaimana Mark bisa menolak itu dengan tatapan Haechan yang cemberut dan marah, "Echan juga menggunakan hadiah dari kak Melk kemarin."

Mark hendak terkekeh saat menyadari apa yang dikatakan oleh Haechan. Sungguh, saat ia melihat beberapa pegawai yang lewat, mereka benar-benar menatap Haechan seperti serigala buas. Beberapa bahkan terlihat mengeluarkan air liur.

Dengan segera, Mark berdiri tidak menghiraukan para petinggi yang memanggil namanya. 

Benar saja Haechan yang ia lihat mengenakan kemeja ketat dengan hanya dua kancing tengah yang tertutup, belahan dada yang terlihat juga menampakkan perut buncit pemuda tersebut. Ah, ada yang menonjol di dalam celana Mark, benar-benar membuatnya bergairah semenjak Haechan sedang mengandung anak mereka.

Birth Story of Male PregnancyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang