Birth Story of Male Pregnancy

Alone

Monmaap. Saya ga pernah bikin crack pair lintas benua gini :)) serius, jadi maaf kalau gaje. Ini hanyalah request dari _iamarpi

Arthur Dechlan x Jeon Jungkook

(Pertanyaan saya darimana asal pairing ini 🤣 soalnya ternyata cukup banyak book yang ngelampirin pairing ini 😂😂😂)

Jeon Jungkook tahu seharusnya ia tidak merasakan perasaan ini. Ia yang merupakan pegawai magang di salah satu perusahaan besar di New York setelah ia bermigrasi dari Korea ke New York saat usianya masih belia, menyukai bossnya sendiri. Pria yang bahkan lebih pantas disebut sebagai ayahnya, berusia lebih tua 20 tahun darinya bernama Arthur Dechlan.

"Jeon, kau bisa membuatkanku kopi?"

Arthur sering sekali menyuruhnya untuk membuatkan minuman ataupun makanan. Ia hanya tidak sengaja mencicipkan makanan yang ia buat sendiri pada sang boss, dan setelah itu Arthur sering memintanya untuk membuatkan makanan untuknya.

Bossnya yang biasa dingin dan juga tegas itu memiliki karisma tersendiri dimata Jungkook. 

.
.

Ia banyak belajar dari Arthur tentang dunia kerja. Bahkan, karena kegigihannya Arthur menjanjikan untuk pemuda lulusan sekolah menengah atas itu untuk melanjutkan hingga kuliah. Segala perhatian itu diberikan bukan hanya pada Jungkook, namun pada semua pegawai magang yang menurutnya memiliki potensi.

Tetapi, perhatian itu yang membuat pemuda berusia 23 tahun itu semakin menyukai dan menghormati Arthur. 

"Jeon, kau masih bekerja? Ini sudah jam satu malam."

"Mr. Dechlan?! Anda sendiri--" Jungkook berputar dari depan komputernya dan menatap tubuh kekar bossnya yang menutupi pandangannya. Bau alkohol sedikit menyeruak, ia bisa melihat beberapa botol bir masih berada di tangan sang boss.

"Aku baru saja dari bar dan minum-minum dengan yang lainnya. Kulihat dari luar gedung, ada satu ruangan yang lampunya masih menyala. Jadi aku mengecek," Jungkook mengangguk-angguk mendengarkan penjelasan dari Arthur, "kenapa kau tidak ikut pesta malam ini? Hampir semua pegawaiku datang."

"Aku sama sekali tidak kuat minum minuman keras boss. Lagipula masih banyak pekerjaanku yang harus kukerjakan."

"Kau pemuda yang baik dan rajin," Arthur menepuk kepala Jungkook dengan tangan kanannya dan mengulurkan salah satu kaleng bir yang sudah terbuka, "cobalah."

"Boss, aku benar-benar tidak bisa minum bir sedikit saja."

"Ayolah, satu teguk untukku, lagipula kadar alkoholnya rendah," Jungkook melihat bir itu sebelum mengambilnya dan meminumnya sedikit.

.
.

"Kau benar-benar tidak kuat sedikitpun ya."

Arthur menatap Jungkook yang bahkan hanya meminum beberapa tegukan bir sebelum tumbang. Ia hanya bergumam hal yang tidak jelas, dan Arthur menghela napas sebelum menggendong Jungkook dalam posisi bridal style.

...

"Aku tidak tahu dimana rumahnya," dan sepertinya Jungkook tidak membawa tanda pengenal juga saat itu.

.
.

"Aku akan mengirimkan pesan agar ia tidak bingung," Arthur membaringkan Jungkook yang masih tidak sadar karena mabuk di ranjang hotel di dekat kantor mereka setelah ia check in, "aku akan kembali ke tempatku Jeon. Kuharap kau ingat aku membawamu kemari. Hubungi aku pagi nanti."