Dapat draft beberapa oneshoot book pertama. Salah satunya ini, jadi kupublish lagi sambil menunggu ide baru :'D
Penikmat book pertama kali yang mungkin masih mau baca ulang, ada yang mau request? Kalau ada di draftnya tapi.
"Minggir dasar freak!"
Seorang pemuda berusia 16 tahun tampak meninju seseorang berambut hitam dan berkacamata di depannya. Joshua adalah berandal sekolah yang selalu mencari masalah, terutama pada murid-murid yang lemah seperti pemuda berkacamata itu. Beberapa temannya menertawakannya dan tampak menambahkan tendangan dan pukulan lainnya.
"Kau tahu, aku dengar ibunya adalah seorang lelaki juga. Bagaimana caranya ia lahir? Oh, kukira mungkin ibunya adalah seorang banci?"
Dengan nada ejekan, Joshua tampak mendengus dan mengangkat bahunya. Semua anak-anaknya menertawakan itu, dan pemuda yang mereka bully tampak hanya diam dan berdiri dari posisinya. Ia menatap datar dan tajam kearah para pembully itu.
"Kau tidak perlu membawa-bawa nama ibuku."
"Kenapa? Kau malu karena ibumu sangat lemah hingga harus meninggalkanmu dan bunuh diri?" Kepalan tangan pemuda itu memutih, ia mengeratkan giginya ingin memukul wajah Joshua saat itu juga.
"Berhati-hatilah Josh," ia menghembuskan napasnya kasar, "kuharap kau tidak termakan oleh ucapanmu sendiri dengan mengatakan ibuku lemah."
"Lalu apa yang akan kau lakukan kalau aku mengatakannya?"
"Kau akan membayarnya nanti..."
.
.Joshua dalam perjalanan pulang dan baru berpisah dengan teman-temannya. Ia sama sekali tidak curiga pada perkataan dari pemuda itu tadi pagi, dan hanya berjalan seperti biasa. Ia tidak menyadari jika seseorang tampak mengikutinya.
Dan ketika Joshua lengah, seseorang tampak memukul kepalanya dari belakang dengan sangat kuat. Hingga Joshua tersungkur, tidak bergerak.
"Kurasa ini saatnya untuk mencoba sesuatu yang kubuat ini..."
Ditengah alam bawah sadarnya, ia mendengar suara yang familiar itu sebelum ia merasakan sesuatu disuntikkan padanya, dan semuanya menjadi gelap.
.
."Apa yang kau lakukan padaku?!"
Pagi hari setelah kejadian aneh diantara sadar atau tidaknya Joshua, ia tampak segera menemui pemuda itu dan mencengkram kerahnya. Semua orang memandangi mereka berdua aneh kenapa keduanya bertengkar. Pemuda itu hanya diam tidak berekspresi, namun ia tersenyum tanpa rasa bersalah.
"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan."
"Apa kau bilang bajing--" Joshua terheyak saat perutnya menegang kembali. Perut yang membuncit, yang ia tutupi dengan jaket yang besar. Pagi itu, ia memang mendapati perutnya yang membuncit seperti orang hamil, dan ia tidak tahu apa penyebabnya. Ia hanya mengingat apa yang dikatakan oleh pemuda ini, dan menyimpulkan pemuda ini yang menjadi penyebab semua ini.
"Kurasa Joshua sedang sakit, apakah aku boleh mengantarkannya ke ruang kesehatan?"
.
.Bukannya pergi ke ruang kesehatan, Joshua malah dibawa ke salah satu bagian belakang sekolah. Pemuda itu membuka tas yang ia bawa dan mengeluarkan kain yang ia letakkan disini dan mendudukkan Joshua.
"Apa yang kau lakukan..."
"Membantumu, kau sudah mulai mengalami kontraksi. Ini tidak akan lama," pemuda itu melepaskan perlahan celana yang dikenakan oleh Joshua dan melebarkan kakinya, "aku bisa melihat lubangmu sudah membuka dan berkedut. Kau mencoba mengedan rupanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Birth Story of Male Pregnancy
De TodoOpen request ide baru. KHUSUS MPREG/MALE PREGNANCY! GA SUKA, GA USAH SIRIK NGEREPORT!