Yang ini ga sih DedekUwu?
Di salah satu lorong gelap yang ada di pemukiman kumuh, tampak dua orang kakak beradik berusia belia yang tampak duduk di salah satu sudut lorong hanya beralaskan secarik kain kusam. Sang adik yang lebih kecil memiliki perut yang buncit dan tampak sedang kesakitan dan sang kakak tampak mencoba membantu mengurangi sakitnya dengan mengusap pelan punggung adiknya.
Berharap itu bisa membantu meski ia juga tahu jika itu tidaklah berguna.
Ia adalah Zoey, tahun ini baru berusia 16 tahun. Dan adiknya yang ada di depannya adalah Finn yang baru merayakan ulang tahunnya yang ke 14 minggu lalu. Mereka berdua adalah anak jalanan yang dibuang oleh orang tua mereka karena kelainan mereka dan juga karena mereka tidak lagi bisa mengasuh kedua anak itu.
Mereka sudah berada di jalanan dan tidur di lorong sempit dan kotor itu sejak usia Finn 12 tahun. Mereka terlalu muda untuk bekerja dengan gaji yang bisa memberikan mereka rumah yang layak. Bahkan hanya untuk makan saja mereka terkadang terpaksa mencuri hanya untuk mengisi perut mereka yang lapar.
Dinas sosial di negara itu hanyalah sekumpulan orang serakah yang memakan uang yang seharusnya diberikan untuk mereka. Hingga akhirnya tidak sedikit dari anak-anak seperti mereka berdua yang berakhir hidup menggelandang.
Mereka mencoba berbagai cara untuk bertahan hidup dari mencuri hingga bekerja keras. Namun, satu tahun yang lalu mau tidak mau terpaksa Zoey harus menjual tubuhnya untuk pria-pria busuk yang ingin memenuhi hasrat sexual mereka. Hanya untuk mendapatkan sedikit uang untuk mengobati adiknya yang kala itu sakit. Dan saat adiknya sembuh, pria-pria itu seolah tidak puas dengan hanya tubuh Zoey, mereka menjamah tubuh Finn yang saat itu bahkan baru berusia 13 tahun.
Hingga 8 bulan yang lalu, Zoey menyadari perubahan dari Finn. Tubuhnya terutama semakin membuncit, dan perilakunya sangat aneh. Hingga ia menyadari dari buku-buku yang ia baca beberapa kali di sebuah toko buku tua dengan kakek baik hati yang sering memperbolehkannya untuk membaca beberapa buku--jika adiknya tengah hamil.
Memang seorang lelaki tidak mungkin bisa mengandung layaknya perempuan. Namun, itulah kelainan yang dialami oleh Zoey dan Finn yang membuat kedua orang tua mereka merasa jijik dan membuang mereka.
"Kakak...nggh..."
Finn tampak mengerang kesekian kalinya, semakin terlihat lemah dan kelelahan. Tangan kecil dan kurusnya meremas secarik kain yang digunakan sebagai selimut dengan sangat erat. Kontraksi sudah menyerang anak itu sejak kemarin malam. Dan saat ini sudah lebih dari 12 jam lamanya kontraksi itu terjadi dan semakin sering.
"Kau haus? Kakak membelikanmu makanan juga kalau kau mau," Zoey tersenyum dan duduk di samping Finn, mengusap dahinya yang berkeringat banyak di wajah pucat Finn kala itu. Finn hanya menggeleng lemah, ia lapar namun rasa sakit itu mengalahkan rasa lapar itu. Ia bahkan tidak bisa bergerak karena rasa sakit saat ini, "makan ya, cuma sedikit. Kakek Lang memberi sedikit sup dan roti untukmu."
"Tidak mau," Finn menggeleng, tampak mengerang dan air matanya tumpah karena rasa sakit yang tak tertahankan itu, "sakit kak... kapan bayinya akan lahir..."
Zoey hanya bisa membaca dan menulis. Ia tidak pernah tahu bagaimana cara membantu persalinan baik perempuan ataupun laki-laki. Ia hanya membaca beberapa buku yang ada di toko tua kakek Lang jika persalinan akan terjadi jika air ketuban sudah pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Birth Story of Male Pregnancy
RastgeleOpen request ide baru. KHUSUS MPREG/MALE PREGNANCY! GA SUKA, GA USAH SIRIK NGEREPORT!