Prolog

57 9 8
                                    

Seorang gadis remaja berusia 16 tahun bernama Arsa sedang duduk di tepi kasurnya, memandang jendela kamarnya. Di malam yang dingin ini langit tampak indah. Bintang-bintang gemerlapan dan bulan memancarkan sinarnya.

Langit malam ini memang indah, namun tidak dengan suasana hati Arsa. Arsa menangis. Ia merasa takut. Ia takut kehilangan sahabatnya.

Dulu Arsa pernah menonton sebuah film berjudul Heart yang mengisahkan kisah cinta segitiga antara Rachel, Farel, dan Luna. Arsa juga menonton sinetron adaptasi dari film tersebut, yaitu Heart Series dan Heart Series 2. Arsa merasa kisah hidupnya mirip dengan tokoh Rachel pada film tersebut, di mana Rachel merelakan sahabat yang dicintainya, yaitu Farel, mencintai Luna.

Arsa juga merasa demikian. Arsa mencintai sahabatnya yang bernama Aras, namun Aras mencintai Karyn yang juga merupakan sahabat Arsa dan Aras. Itulah yang dipikirkan Arsa.

Arsa mengidolakan tokoh Rachel, tetapi ia tidak akan sanggup jika akhir kisahnya seperti Rachel. Arsa tidak setabah Rachel. Arsa sangat mencintai Aras dan tidak mau kehilangan Aras.

Arsa sedang menguatkan hatinya untuk besok. Besok Aras akan menyatakan cintanya pada Karyn dan meminta Karyn untuk menjadi pacarnya. Arsa berpikir bahwa 99% Karyn akan menerima cinta Aras.

Meskipun Arsa telah berkali-kali menguatkan hatinya, tetap saja ia menangis. Arsa lalu berdiri dan berjalan ke meja belajarnya. Arsa menyentuh buku diary-nya yang tergeletak di atas meja belajar tersebut. Ia lalu duduk di kursi belajarnya. Kemudian ia membuka halaman demi halaman buku diary itu. Di halaman yang kosong, ia lalu menuliskan isi hatinya seperti yang biasa ia lakukan. Ia selalu mencatat hal-hal menarik dan menuangkan isi hatinya di buku diary tersebut.

Dear Diary,

Gue gak tau harus seneng apa sedih saat nanti Aras udah pacaran sama Karyn. Besok Aras bakal nembak Karyn jadi pacarnya. Gue yakin Karyn bakal nerima cintanya Aras.

Gue sebenernya takut kalo sampe Aras sama Karyn pacaran. Gue takut kehilangan Aras. Gue takut waktu kebersamaan gue dengan Aras semakin berkurang. Gue takut Aras bakal jarang main sama gue lagi kalo dia udah pacaran sama Karyn. Gue gak mau kehilangan Aras. Gue pengen selalu ada di sisi Aras. Oleh karena itu, meskipun besok Aras bakal nembak Karyn, gue akan tetep nemenin Aras saat Aras nembak Karyn. Meksipun gue yakin gue bakal patah hati.

Tapi, apapun yang terjadi, gue ikhlas kalo Aras sama Karyn pacaran, yang penting Aras bahagia. Gue bakal lakuin apa pun supaya Aras bahagia, meskipun hati gue harus sakit tiap ngeliat kedekatan Aras dengan Karyn. Itu semua gue lakuin karena gue mencintai Aras dengan tulus. Aras bakal selalu ada di hati gue.

***

Haloo!
Selamat datang di prolog!
Hmm..kira-kira Arsa bakal kuat gak ya kalo misalnya Aras sama Karyn pacaran?
Eits...tapi kisah yang itu masih lama
Setelah ini ceritanya flashback dulu
Nantikan terus ya kisahnya ^^
Besok bakal update part 1

Sekian dulu nih dari aku
Semoga kalian bakal suka ceritanya
Tolong vote dan komen yaa 🙏🏻😊
Thank you

Our Hearts (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang