Mengapa semesta selalu tidak berpihak kepada Jihan? Seakan-akan penderitaan adalah takdirnya untuk menjalani hidup.Masih memikirkan kejadian berpelukan itu, pelukan kedua insan yang berstatus sahabatnya sendiri. Jihan tidak cemburu! Dia yakin. Namun ... mengapa ada sesak yang mejalar sampai ke ulu hati? Bisa tolong beri tahu Jihan, itu perasaan apa?
"Han, lo nggak apa-apa?" Gadis bermata kelam itu tersentak kaget, pandangan refleks melihat ke arah Jingga. Gadis berlesung pipi dengan poni yang cantik itu.
"Nggak apa-apa kok, aku sedikit pusing." Jihan tersenyum paksa, ia memutuskan untuk berbicara kepada Farel setelah pulang sekolah nanti.
"Astaga, Jihan! Hidung lo berdarah!" Jingga histeris, Jihan merasakan cairan hangat itu keluar dengan lancar dari hidungnya. Setelahnya, kepala pusing dan nyeri di bagian bawah kembali menyengatnya.
Semua mata murid, di kelas Jihan melirik 'tak suka.
"Jihan, kamu sakit? Jingga, bawa dia ke UKS."
"Iya, Bu. Ayo Han," pinta Jingga, tatapan sinis dari Clara membuat Jingga geram.
Mengingat kondisi Jihan yang sakit, Jingga mengurungkan niatnya."Sensasi terus!"
"Halah, kayanya itu darah palsu deh."
"Bilang aja, nggak mau belajar."
"Ngerasa udah pinter, makanya songong dia!"
Melihat Jingga ingin balik ke belakang, Jihan menghentikan gadis itu.
"Udah, jangan di ladenin Jing."
"Iya deh, tapi kamu nggak bisa kaya gitu terus. Jangan takut sama mereka karena status anak orang kaya. Kita sama-sama manusia, tonjok aja mukanya yang sok itu! Kalau perlu, patahin aja tangannya!"
Jihan mendelik, mendengar omongan Jingga. Gadis itu hanya terkekeh, mereka menapaki lantai putih koridor dengan perlahan.
Hampir sampai, hingga seseorang yang Jihan tidak harapkan datang menyapa, dia ... Abian.
"Hay, Han. Eh, lo sakit? Ayo cepat kita ke UKS!"
"Woi-woi! Lo ngapain ngegendong Jihan?!"
"Abian, lepasin aku! Aku bisa jalan sendiri kok."
"Udah diam aja deh, biar lebih cepet sampai!"
Dengan cepat lelaki itu memapah Jihan, meletakkannya di atas bangsal UKS. Mencari obat-obatan dan juga kapas.
"Eh, Lastri! Ambil air sana!"
"Astaghfirullah, nama gue bukan Lastri anjir! Enak aja lo!" Jingga menjitak kepala Abian kuat, lelaki itu mengaduh sambil melototkan matanya.
"Apa lo?! Mau gua tarik itu mata, ke luar?"
Judes lo! Ambil air sana, Jihan sakit nih," pinta Abian, Jingga hanya mengangguk sinis. Sambil menghentakkan kakinya kuat ke luar UKS.
"Dia pikir gue babu apa?! Enak aja nama gue di ganti jadi Lastri! Nggak ada otak emang!""Judes lo! Ambil air sana, Jihan sakit nih," pinta Abian, Jingga hanya mengangguk sinis. Sambil menghentakkan kakinya kuat ke luar UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Help Me || TAMAT
Teen FictionTentang Jihan yang hampir gila karena permainan semesta. "Vibes Jihan kek anak-anak haram gitu nggak sih? Upss ... canda anak haram!"