Sekarang, Pelangi berada didalam bola terbang. Bola ini berbentuk bulat, berwarna silver, terdapat berlian ditengah-tengah perut bola, berlian tersebut berwarna pink, serta terdapat banyak ukiran seperti bentuk sayapnya peri.
Didalamnya, semuanya serba pink, banyak ukiran sayap peri, serta alat-alat di sini sangat canggih.
Pelangi pov
Aku sangat suka di dalam biji terbang ini, aku kira tempatnya gak senyaman di istananya, ternyata tidak! Didalam biji terbang ini banyak sekali tempat-tempat nyaman, seperti sofa yang bisa berubah menjadi kasur, bantal, guling, selimut, serta barang-barang untuk tidur.
Selain sofa, ada juga kamar kosong yang sudah dimodifikasikan. Ada banyak robot di kamar ini, kira-kira ada lima robot dalam satu kamar, sepertinya mereka pelayan kamar.
Didalam biji terbang ini terdapat hanya 3 kamar. Pelangi, Spiana, dan Sirei menepatkan kamar tersebut. Pasukan istana bisa tidur di ruang tamu dengan sofa yang bisa berubah-ubah.
Jangan tanya soal siapa yang mengemudi? Yang mengemudi biji terbang ini tidak ada, melainkan biji terbang ini bergerak dengan sendirinya ke tempat tujuan atau secara otomatis.
"Ini menakjubkan!" ucapku terkesima. Aku dan teman-temanku sekarang berada di ruang istirahat.
Ruangan ini terdapat banyak cela jendela, jadi ruangan ini menunjukkan tampak luar dari biji bola. "Apakah di tempatmu tidak ada bola terbang?" ucap Sirei membuka pembicaraan.
"Tidak ada, di tempat ku hanya ada biji sungguhan, dan bola kaki, itupun tak bisa terbang." Aku mengangkat bahu, dan mengalihkan arah pandangku ke luar jendela. Sirei mengangguk sebagai tanda jawaban.
"Bola terbang ini tidak hanya bisa terbang," ucap Spiana membuat mataku berbinar, dan mengalihkan pandanganku ke arah Spiana.
"Sungguh? Apa kelebihan biji terbang ini, selain terbang?" ucapku penasaran. Spiana tertawa kecil, "bola terbang ini juga bisa menyelami lautan sedalam-dalamnya, jadi kalau didarat namanya bola terbang, tapi kalau didalam laut, bola terbang ini namanya bola air," terang Spiana.
"Wah, keren sekali," ucapku. "Kamu suka dengan semua tempat yang ada di sini?" tanya Sirei. "Iya, suka banget malah," jawabku dengan cepat.
***
Biji terbang yang aku naiki bersama Spiana, dan Sirei mulai menyelam ke dasar laut, anehnya di dalam biji terbang ini terdapat banyak oksigen, jadi kami bisa bernafas tanpa batas.
Kami menelusuri lautan yang panjang ini, aku melihat diluar jendela kamarku. Hari mulai gelap, otomatis didalam laut lebih gelap dari pada di darat, lebih lagi kami menyelam sudah sangat jauh dari dasarnya.
Biji terbang menghidupkan lampunya. Lampu itu hidup secara otomatis jika kita sudah menyelam sejauh 100 m dari permukaan.
Aku keluar dari kamar. Aku hendak bertanya kepada Spiana. Aku mengetuk pintu kamar Spiana, dan terlihat sosok wanita cantik yang memakai baju tidur ala putri kerajaan. Sayapnya terlihat cantik serta mengkilap.
"Oh, kau Pelangi? Ada apa?" tanya Spiana. "Aku ingin bertanya, apakah boleh?" tanyaku kepadanya. "Oh, tentu saja, mari masuk." ajak Spiana.
Aku masuk ke kamar Spiana, ketika aku masuk, betapa terkejutnya aku melihat isi kamar Spiana. Kamar yang elegan, nyaman, dan ketika masuk, kita di sambut dengan bau yang sangat wangi. Beda banget dengan kamarku, batinku.
"Ada apa Pelangi?" ucap Spiana dan mengagetkanku. "Oh, aku mau nanya, apakah kita masih jauh?" tanyaku. "Mm, lumayan sih, masih sekitar setengah jam lagi, emang kenapa?" ucap spiana.
"Ga papa, cuma mau nanya itu aja," ucap ku tersenyum. "Yaudah, kalau gitu, aku mau ke kamar dulu ya?" sambungku. Spiana mengangguk sebagai jawaban.
Sekarang aku sudah di luar kamar Spiana, tepatnya aku di depan pintu depannya. Sebenarnya aku hanya ingin melihat kamarnya saja, batinku. Aku tersenyum senang setelah melihat kamar Spiana.
Sekarang pukul 21:30, berarti jam sepuluh-an dong kita sampai. Yasudah, batinku.
Sekarang aku beranjak pergi ke kamar Sirei. Pasti bagus juga kamarnya Sirei, batinku.
Kini aku berada diambang pintu kamar Sirei. Aku mengetok pintu, terlihat seorang wanita keluar dengan baju tidur belengan pendek, dan bercelana panjang. Baju itu berwarna peach ke kuning-kuningan. Sayapnya, tidak mengkilap seperti putri Spiana, tetapi terlihat elegan.
"Ada apa?!" ucap Sirei sedikit ketus, sebab ia sepertinya sudah mau mulai tidur tetapi di ganggu olehku.
"Aku ingin bertanya, boleh ya?" ucapku memohon.
"Yaudah, ayo masuk!" ucap Sirei sambil menarik tanganku.
Ketika aku masuk, betapa terkejutnya aku. Ternyata kamar ini sungguh nyaman, tapi kamar ini tidak secantik kamar Spiana dan kamarku. Walaupun begitu, aku tetap suka dengan kamar ini.
"Ada apa kau kemari?" ucap Sirei mengagetkanku. "O-oh, aku ingin bertanya, sebenarnya berapa hari kita ke dasar laut? Tepatnya di istanah bawa laut?" tanyaku, aku sebenarnya sudah memikirkan banyak pertanyaan untuk mengisi kecanggungan di antara kami bertiga, itu hanya jaga jaga sih.
"Enggak nyampe seharian, cuma beberapa jam, tapi sepertinya, kita sampainya malam sekali, kira-kira jam 10 malamlah, kenapa? Kau bosan?" ucap Sirei.
"Kau bilang itu tidak sampai seharian? Itu hampir seharian! Hanya saja tersisah 2 jam saja! Aku mulai bosan." aku berbaring di atas kasur sirei.
Sirei mendengar itu, ia menyeringai tak berdosa. Kemudian, ia berbaring di samping Pelangi.
Tanpa sadar, Pelangi dan Sirei telah larut dalam mimpinya masing-masing.
***
Holla 👐
Bagaiman part kali ini?
Seru gak? Kalau gak seru, maafkan yaa:))
Aku lagi ga ada ide buat nulis:(Jangan lupa vote and coment ya:)
Aku punya cerita lain, sambil menunggu ceritaku yang ini up, kalian bisa baca ceritaku yang lain.
Maaf kalo banyak typo yaa, soalnya aku lagi busy banget:(
Klik nama yang ada di bawah ini:
bngindh_Cari cerita lain aku ya...
Ig: @bngaindh04
Bye, see you next part yaa...
~•• makasih ••~
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga dunia
Fantasy[SLOW UPDATED] [BELUM REVISI] Bast of rank: #jelajah#2#090720 #kepo#8#090720 #rekomendasi#7#200720 ... Ini kisah seorang anak yang mencari tahu tentang kebenaran akan tiga dunia. Kehidupa tiga dunia? hah sangat la...