23. Terungkap?

48 14 41
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Spiana beralih menduduki kasur empuk. Beberapa menit ia teenung di atas kasur itu. Matanya beralih ke atas nakas, melihat jam yang ada di sana.

Lalu, matanya terarah satu botol kecil. Ia mengambil botol itu. Ada dua kata yang tertera di sana. Spiana membaca tulisan itu. Matanya terbuka lebar saat membaca tulisan itu.

' RACUN MAKANAN '

tulisan itulah yang tertera di botol kecil itu. "Aku tak percaya ini!" ucap Spiana dengan mulut bergetar, dan seluruh tubuhnya bergetar dengan hebat.

Spiana berlari keluar kamar. Berlari sekuat mungkin yang ia bisa. Di tangga, ia terlihat tergesah-gesah. Spiana terjatuh ketika menuruni anak tangga terakhir. Ia terduduk lemah di atas lantai.

Merenung sejenak. Tak lama air matanya menetes tanpa izin. Dengan posisi yang masih terduduk lemah di atas lantai,dan tatapan kosong dengan air mata yang terus bercucuran.

Spiana mengambil botol kecil yang berada di kantongnya. Mengepal dengan kuat botol itu. Ia tak percaya, bagaimana bisa Pelangi yang baik, tulus, dan memiliki kepribadian yang bagus menghianatinya?

"Jika kau yang benar-benar meracuni ibuku? Maka kau pantas untuk mengambil bunga kegelapan itu seorang diri, Pelangi!" ucap Spiana dengan nada bergetar.

Spiana kembali berdiri. Melihat sejenak botol itu. Lalu, pergi berlari mencari Pelangi.

°•♥•°

Pelangi hendak masuk ke istana. Setelah beberapa menit ia berlatih bersama Lewis, akhirnya ia memiliki waktu luang. Oh iya, sekarang Pelangi telah menguasai kekuata petir, menghilang, api, dan air.

Tepat di ruang tengah, Pelangi berpapasan dengan Spiana. Terlihat Spiana habis nangis, dan sepertinya ia sangat terpuruk. Pelangi menghampiri Spiana.

"Spiana, ada apa dengan kau?" tanya Pelangi.

Spiana yang enggan menjawab pertanyaan Pelangi. Ia malah membuang muka.

"Spiana, ada apa?"

Masih tak ada jawaban.

"Kau marah padaku?"

Spiana melihat sekilas wajah Pelangi. "Ikut aku!"

Pelangi bingung dengan sikap Spiana. Ia diam, dan mengikuti Spiana.

Spiana berjalan ke arah taman belakang. Ia duduk dan di susuli oleh Pelangi. "Ada apa Spiana? Apa ada masalah?" tanya Pelangi.

Tiga duniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang