[Vote sebelum baca:)]
•°°Happy reading°°•
Sekarang, RM sedang diperiksa tabib. Pelangi, Spiana, Sirei, Nessy, serta beberapa prajurit menunggu di luar kamar. Sudah 30 menit sang tabib masuk, dan belum ada niatnya untuk keluar.
Pelangi merasakan ada yang aneh, ia merasakan ada aura kegelapan di sekitar istana ini. Iapun tampak gelisah sedari tadi.
Dari kejauhan, tampak Lewis yang sedari tadi melihat kegelisahan Pelangi. Ia berjalan mendekati Pelangi. Mencoba bertanya, apa yang ia gelisahkan sedari tadi?
"Ngik, kamu kenapa?" tanya Lewis.
Pelangi menarik tangan Lewis agar menjauh dari Spiana, Sirei, dan Nessy. Nessy yang melihat Pelangi menjauh dari kerumunan bersama Lewispun, ia berniat untuk membuntuti mereka.
Disinilah Pelangi, dan Lewis sekarang. Taman. "Ada apa, Ngik?" tanya Lewis.
"Aku merasa ada yang aneh...."
"Aneh? Kenapa?"
"Semalam, kamu ingatkan? Aku mengendap–endap? Disaat itu, aku melihat ada seseorang yang masuk kekamar RM membawa nampan."
"Terus?"
"Dia saat itu memakai topeng mata, dan penutup mulut. Kemudian, aku membututinya secara diam–diam, tapi rencana aku gagal. Karena, kamu menepuk pundak ku."
Lewis yang mendengar itu, ia mulai kecewa dengan kelakuannya semalam. "Maafkan aku! Aku tidak tau."
"Sudahlah jangan meminta maaf. Toh, itu semua udah terjadi. Lebih baik, kita cari tau siapa penyebab dalang dari masalah ini semua?"
Lewis yang mendengar itu mengangguk.
Dilain sisi, Nessy mendengar semua percakapan.
Apa? Pelangi tau siapa dalangnya? Heh, tidak akan aku biarkan mereka tau dulu! Aku akan mencari tau lebih dahulu!—batin Nessy. Sebelum Nessy membatin, ia mengunci terlebih dahulu pikirannya. Agar Lewis atau Pelangi tak mendengakannya.
°•♥•°
Diluar istanah, seseorang sedang berunding. Mereka berada di bagian hutan terlarang. Hutan ini memiliki aura hitam, jadi jika ada peri baik yang masuk, kekuatannya akan diserap. Kecuali, mereka yang diizinkan masuk.
"RK, sepertinya Pelangi tau siapa dalang dari RM yang terkena racun. Gimana dong? Nanti aku ketahuan." perempuan itu merengek–rengek.
"Kita akan membuat rencana!"
"Rencana seperti apa?"
RK tampak berfikir keras. Apa rencana untuk anak buah yang teledor?
"Kita bikin semua orang mengira kalau Pelangilah yang melakukan semua ini. Setuju?"
Perempuan itu melebarkan kelopak matanya. "Ide yang bagus...."
"HAHAHA"
"Tapi, gimana caranya?"
Sengiran meremeh ia lontarkan ke perempuan itu. "Mudah saja! Kau letakkan racun ini dikamarnya Pelangi," ucapnya sambil mengangkat seplastik kecil ke arah Perempuan itu.
°•♥•°
Dikamar RM sudah ada Pelangi, Sirei, dan Spiana. Spiana yang sedari tadi tak henti–hentinya menangis. Melihat sang ibu terkulai lemah diatas kasur.
"Bib, gimana dengan Ibu saya?" tanya Spiana sambil mengusap–usap air mata yang terus menyucur.
"Ibunya tuan putri terkena racun. Terlebih lagi, racun ini sungguh berbahaya," ucap sang tabib.
"Apa?!" ucap mereka bersamaan.
"Gimana cara untuk menyembuhkannya, Bib?"tanya Spiana.
"Kita perlu bunga kegelapan," ucap tabib.
"Bunga kegelapan? Bukankah, bunga itu terdapat di pedalaman hutan terlarang?"tanya Sirei.
"Iya, benar sekali."
"Gimana, cara untuk mendapatkannya? Sedangkan, jika aku memasuki hutan itu kekuatanku akan diserap secara otomatis?"tanya Sirei.
"Aku juga tidak tau. Pasalnya, hutan ini sangat kuat, ia akan menyerap seluruh kekuatan kita."
"Apakah ada cara lain untuk menyembuhkan RM?" tanya Pelangi.
Sebelum tabib menjawab, pintu kamar terketuk yang mengisyaratkan ada orang yang akan masuk. "Masuk!" ucap Spiana.
Orang yang disuruh masukpun ia masuk. Tampak Nessy yang masuk dengan keringat, dan terdengar suara ngos–ngosan dari deru napasnya.
"Dari mana saja kau Nessy?" tanya Spiana.
"Maafkan aku kak, tadi aku ada sedikit urusan mendadak." cengiran yang Nessy lontarkan.
"Sepenting apa urusanmu? Sampai–sampai kau tak mengurus ibumu?" tohok Spiana.
"Maafkan aku kak." Nessy menunduk.
"Lanjutkan tabib," ucap Sirei meleraikan pembicaraan yang tak bermutu oleh Spiana, dan Nessy.
"Sepertinya, tidak ada cara lain. Mungkin kalaupun ada, itu pasti keajaiban." lanjut sang tabib.
"Jika, kita tak mencari bunga kegelapan itu, maka apa yang terjadi dengan RM?" tanya Pelangi.
"RM akan...."
"Akan apa bib?" tanya Spiana dengan tergesah–gesah.
"Pergi untuk selama–lamanya.... "
"APA?!" ucap Pelangi, Spiana, Sirei, dan juga Nessy secara bersamaan.
"Tapi, tidak hanya itu...."
"Apa lagi bib?"kali ini yang bersuara adalah Nessy.
"Mungkin, ada keajaiban yang menimpa RM, tapi itu adalah kemungkinan kecil, "ucap Tabib.
Ucapan itu membuat semua yang ada diruangan itu bernafas sedikit legah.
°•♥•°
Maafin part kali ini pendek:'(
Thanks you:)
See you gais:)
[Don't forget to vote:')]
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga dunia
Fantasy[SLOW UPDATED] [BELUM REVISI] Bast of rank: #jelajah#2#090720 #kepo#8#090720 #rekomendasi#7#200720 ... Ini kisah seorang anak yang mencari tahu tentang kebenaran akan tiga dunia. Kehidupa tiga dunia? hah sangat la...