[SLOW UPDATED]
[BELUM REVISI]
Bast of rank:
#jelajah#2#090720
#kepo#8#090720
#rekomendasi#7#200720
...
Ini kisah seorang anak yang mencari tahu tentang kebenaran akan tiga dunia.
Kehidupa tiga dunia? hah sangat la...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disinilah mereka sekarang, ruang kumpul. Biasanya, ruangan ini dipakai saat terjadinya masalah yang mendesak seperti, serangan mendadak, rencana perang, surat rahasia, dan lain sebagainya.
"Sepertinya, salah satu dari kita harus mengambil bunga kegelapan itu. Jika tidak, nyawa ibuku akan terancam." Spiana termenung memikirkannya.
Pelangi merasa kasiahan melihat Spiana terpuruk. Hatinya tersentuh. Ia tak tahan melihat musibah yang menimpa temannya ini.
Pelangi mengangkat tangan, kemudian ia mengajukan sarannya, "Spiana! Biar aku saja yang mengambil bunga kegelapan itu!" ucap Pelangi dengan penuh semangat.
Nessy merasa iri, ia mengeluarkan suaranya. "Yang bener? Nanti bukannya mendapatkan bunga, melainkan luka yang kau dapati!" Nessy mencibir Pelangi.
Merasa tak terima, Pelangi berdiri untuk menentang "Aku akan berusaha sebisaku!" ucap Pelangi dengan tegas.
Mendengar ucapan Pelangi, Nessy mulai terbawa emosi, "cih, percayalah padaku. Kau tak bisa menemukan bunga itu! Secarakan kau lemah." Nessy melontarkan senyuman devilnya.
Pelangi duduk kembali setelah mendengar ucapan Nessy. "Sebesar apa keyakinanmu itu?" tanya Pelangi yang mulai menyerah.
"Sebesar dunia ini! Kau tak pantas Pelangi. Lebih baik, biar orang yang memiliki kekuatan lebih untuk mengambil bunga itu!" kukuh Nessy.
"Tapi, setidaknya aku ingin mencobanya!" semangat Pelangi kembali.
"Pelangi, listen to me! Kau hanya memiliki dua kekuatan. Menghilang, dan petir! Menurutmu itu sudah cukup kuat? Huh!" ucap Nessy masih dengan pendiriannya. Sirik ae lu!
"Loh, bukannya yang memiliki kekuatan terkuat ataupun yang memiliki kekuatan terlemah, jika ia masuk kedalam hutan terlarang, maka kekuatannya akan diserapkan? Jadi, kesimpulannya aku memiliki kekuatan sedikit, dan aku terima jika kekuatanku diserap seluruhnya. Aku akan mengorbankan kekuatanku demi menyelamatkan RM," ucap Pelangi dengan kalimat yang panjang.
Spiana tersentuh mendengar perkataan Pelangi. "Nessy! Aku tak pernah mengajarimu seperti ini! Lagian, kita seharusnya berterima kasih, sebab ada orang baik yang ingin membantu kita. Bukannya kau malah menentangnya!" Spiana mengomel.
'Siapa kau? Kau mengajariku? Emangnya kau guruku? Huh!' batin Nessy, tapi sebelum itu ia mengunci pikirannya.
"Pelangi, jika kau bersedia, silahkan. Aku tak melarangmu. Lakukan yang terbaik, Pelangi! "lanjut Pelangi sambil menyemangati Pelangi.
Lakukan yang terbaik? Kayak ngomong kek sama dokter aja, bahahah😂
Oke, skip.
"Sepertinya, perkataan Nessy benar. Aku tak kuat. Biar yang lain saja!" Pelangi kembali ingin menyerah.
Nessyi berseringai mendengar ucapan Pelangi kali ini, "keputusan yang bagus!" ucap Nessy dengan sengiran meremehkan.