[SLOW UPDATED]
[BELUM REVISI]
Bast of rank:
#jelajah#2#090720
#kepo#8#090720
#rekomendasi#7#200720
...
Ini kisah seorang anak yang mencari tahu tentang kebenaran akan tiga dunia.
Kehidupa tiga dunia? hah sangat la...
"Then one day, when you least expect it, the great adventure finds you."
"Kemudian suatu hari, ketika kita tidak mengharapkannya, petualangan besar akan menemukan kita."
~Ewan Mcgregor
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Aku membuka mata. Ketikaku kumpulkan nyawaku, mataku melebar. Ini seperti bukan kamarku yang ada di biji terbang. Tapi, ini seperti kamarnya Sirei. Aku duduk di ujung kasur, dan bener saja! Sirei berada di sampingku dengan posisi bokong diatas, kepala di bawah. Sirei nungging woy!
Aku terkejut melihat itu. Kalian tak tahukan? Gimana ekspresi wajahnya Sirei? Wajahnya seperti orang polos, rambut panjang, dan dengan mulut ngangak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kira-kira seperti ini! Cuma bedanya, pantatnya di naikin sedikit, dan Sirei memiliki sayap.
"Ni orang manusia atau bukan sih?" ucapku heran, "eh, bukan yak! Diakan peri, nih ada sayapnya." aku mengelus sayap kuning milik Sirei, itu membuat sang empu terbangun.
"Aissh, loh ganggu gue aja! Gue masih mau tidur, tauk!" ucap Sirei ngegas. "Yaallah, aku cuma pegang sayap kamu, masak kamu bisa bangun hanya karena aku pegang," ucapku polos.
"Gue tanya sama lo! Kalau didunia manusia, lo pegang wajah, rambut, atau tangan orang yang lagi tidur, dia bangun ga? Atau dia menggeliat ga?" Sirei bertanya sambil duduk.
"Ya..., kalau dia nyenyak, ya ga bakalan bangun lah, kecuali dia pura-pura tidur," ucapku seperti menohok, "kamu pura-pura tidur?" sambungku.
"Yaampun, ngapain juga gue pura-pura tidur! Apa manfaatnya cobaa?! Gaadakan?" ucap Sirei. "ya..., kali aja kamu mau nipu aku," ucapku.
Sirei mengerutkan keningnya, ia heran dengan sikap Pelangi hari ini. Tak perlu pikir panjang, ia langsung berbaring lagi, dengan posisi membelakangiku.