27. Kepergian Nessy

15 6 6
                                    

~SEMOGA SUKA YA:)~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~SEMOGA SUKA YA:)~

Pelangi dan Sirei pergi ke kamar RM bersama tabib dan bunga kegelapan. "Dimana Spiana?" tanya Pelangi.

"Mungkin sudah ada di kamar RM," ucap Sirei. Pelangi mengangguk sebagai jawaban.

Sirei membuka pintu kamar, lalu mereka bertiga masuk. Di dalam kamar sudah ada Spiana yang sedang termenung. "Ana," panggil Pelangi. Sedangkan orang yang di panggil masih terdiam diri, dan tak ada sama sekali reaksi darinya.

Pelangi mencoba menepuk pundak Spiana dengan pelan, agar Spiana sadar dari lamunannya. "Ana." Pelangi menepuk pundak Spiana dengan pelan.

"Eh, iya. Ada apa?" ucap Spiana tanpa menyadari ada Pelangi disampingnya. Lalu, beberapa saat ia melihat ke sampingnya. Betapa terkejutnya ia melihat ada Pelangi disampingnya.

"Pelangi?! " ucap Spiana.

Pelangi memeluk Spiana. "Apakah jau baik Ana? "

Spiana mengangguk "aku baik! Bagaumana denganmu?"

Pelangi melepaskan pelukannya, "aku baik jika kamu baik!"

Keduanya tersenyum, lalu saling berpelukan kembali. "Lebih baik kita minggir dulu, agar tabib bisa menyembuhkan RM," ucap Sirei. Merekapun meminggir, dan tabib mendekati RM.

Tabib itu mengambil satu persatu kelopak bunga. Lalu, ia meleletakkan kelopak bunga itu ke dalam air bersih. Setelah itu, ia tunggu beberapa menit. Kemudian, ia saring air itu ke dalam cangkir yang memiliki muncung panjang. Setelah itu, ia tuang pelan-pelan air itu kedalam mulut RM.

Sela beberapa detik, RMpun bangun.

"Ibu!" teriak Spiana, dan langsung ia memeluk ibunya.

"Ratu!" ucap Sirei dan Pelangi bareng.

Spiana menangis tersedu-sedu, "Ada apa nak?" tanya RM.

"Aku rindu ibu,"

"Aku juga merindukanmu!"

Spiana makin mempererat pelukannya. Lalu, RM melepaskan pelukannya. Matanya menjelajah diseluruh ruangan itu.

"Ada apa bu?" tanya Spiana.

"Dimana adikmu?" tanya RM.

Mereka semua bungkam. Tak ada yang bersuara.

"Kenapa kalian diam? Apa yang terjadi saat aku tidur? Jawab pertanyaanku! " pertanyaan yang menggebu dilontarkan oleh RM.

Spiana mulai angkat bicara, "Ne-nesy aku usir dari istanah ini!" ucap Spiana.

"Apa?! Ana, itu ad-"

"Dia bukan adikku, dan juga dia bukan anakmu!"

"Apa yang kau ucapkan?"

"Dia orang yang meracunimu!" ucap Spiana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tiga duniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang