15. Sirei terluka

98 30 116
                                        

~Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Happy Reading~

Sirei kembali ke istana, dengan memakai masker taransparan. Ia habis membeli bahan-bahan masakkan dapur. Sirei pergi ke dapur, memberikan semua bahan kepada si pembuat makanan—Bu Inem.

Disini, ia bertugas sebagai si pembeli bahan makanan, tetapi ia sangat dekat dengan sang putri kerajaan—Spiana. Jadi, bisa dibilang pekerja sekaligus sahabat.

Masker transparan ini bisa dilihat oleh beberapa peri, misalnya peri yang memiliki kekuatan di atas rata–rata, hingga peri yang memiliki kekuatan super duper kuat.

"Bu, ini bahan–bahannya." Sirei memberikan semua bahan–bahan makanan itu.

"Iya, letakkan saja di atas meja," ucap Bu Inem tanpa melihat  sedikitpun ke arah Sirei.

Sirei hanya mengangguk sebagai jawabannya. Meletakkan bahan makanan diatas meja. Kemudian dia pergi meninggalkan dapur.

°•♥•°

Spiana melanjutkan melatih semua prajurit bersama Fredrick. Terlihat,  dari atas ruangan, terbang seorang peri menuju Spiana. Peri itu memakai dress kuning, sayap kuning, pokoknya serba kuning deh! Siapa lagi kalau bukan Sirei.

Spiana melihat masker transparan milik Sirei. Ya, Spiana memiliki kekuatan di atas rata-rata. Semakin Sirei mendekat, semakin jelas rupa di balik masker itu.

Jika seseorang bisa melihat masker transparan itu, maka ia juga bisa melihat ada apa di balik masker itu. Itu yang dikatakan oleh buku sejarah peri, dan itu semua memang nyata.

Spiana membelalakkan matanya, ketika melihat wajah Sirei tepatnya dibagian pipi bawah, terlihat banyak luka—dibalik masker transparan itu.

Langsung saja, Spiana menarik tangan Sirei, dan membawa terbang Sirei. Sebelum itu, ia meminta izin terlebih dahulu dari Fredrick. Bagaimanapun juga, dulu Fredrick adalah gurunya ketika masih kecil.

°•♥•°

Taman. Disinilah Sirei dan Spiana sekarang. Duduk dikursi yang bisa bergerak sesuai pemikiran kita. Merasakan angin yang berhembusan. Melihat betama damainya dunia.

Mereka berdua saling diam. Kemudian, Sirei membuka suara karena mulai bosan, "Ada apa Spiana?".

"Ha? Tidak ada apa-apa. Hanya saja...  aku hanya ingin punya waktu luang bersama sahabatku ini." Spiana tersenyum kecut.

Sirei tak percaya. Biasanya kalau ada hal yang sangat penting, Spiana akan mengajaknya ke suatu tempat yang sepi. Agar tidak didengar oleh orang banyak.

"Katakanlah! Aku tau ada suatu hal penting yang ingin kau bicarakan." Sirei membujuk. Spiana mengangguk.

"Sebenarnya, aku ingin bertanya." Spiana melihat Sirei. "Tanyakan saja," ucap Sirei.

Tiga duniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang