12. We are back!

93 43 111
                                        

"Alam sebagai bukti, bahwa kita telah menelusurinya sampai titik puncak. Selain alam, keringat juga sebagai bukti bahwa kita pernah meraih kesuksesan."

~Arjuna Pelangi

...

Guys! Baca diakhir cerita yah! Ada sedikit pemberitauan! Dan ini juga penting.

Ingat! P E N T I N G! Oke?

Dibaca yah:))

...

{Bagus? Atau gak bagus? Jangan coment yah, kalau jelek:( aku baru belajar buat 👆}

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


{Bagus? Atau gak bagus? Jangan coment yah, kalau jelek:( aku baru belajar buat 👆}

[UDAH VOTE BELUM? VOTE DULU SEBELUM BACA YAH! UDAH? SILAHKAN DI BACA, DAN TERIMA KASIH:)]

Happy reading people♥

"Oh, jadi begitu ceritanya?" ucapku, dan di anggukkan oleh Lewis. Kami berjalan kembali. Sekarang, jam menunjukkan pukul 10.30, kami mampir sebentar ke tempat makan.

***

Disisi lain.

Ada perempuan yang sedari tadi melihat seluruh kejadian yang ada di dunia bawah laut, ia melihat kejadian tersebut dari bola kehidupan.

"Hm..." senyum penuh arti yang ia tunjukkan, "kalian kira saya tidak tau rencana kalian? Lihat saja nanti! Saya akan mendapatkan jantung hati tiga dunia ini, dan saya akan menjadi penguasa seluruh dunia ini, hahaha." ketawa jahat yang ia lontarkan.

"Ibu...," rengek anak perempuan yang memiliki aura hitam. "Sesil! Kenapa kau merengek-rengek sedari tadi! Kau tak liat? Ibumu ini sedang membuat rencana agar dunia ini menjadi milik kita! Tapi, kau malah merusak semua imajinasiku!" ucap sang Ibu.

"Maafkan aku Ibu. Sebenarnya, aku kesini ingin menanyakan sesuatu." ucap anak yang bernama Sesil, sambil menunduk.

"Apa yang ingin kau tanyakan?" tanya sang ibu. "Apakah benar? Dunia ini akan jadi milik kita?" ucap Sesil.

"Tentu saja putriku! Tentu! Dan kau akan menjadi satu-satunya putri di dunia ini, hahah." sang Ibu ketawa jahat bersama anaknya.

*♥*

Sekarang aku dan Lewis mampir ke tempat makan. Karena keasyikkan berjalan melihat dunia fantasy ini, kami lupa untuk makan.

Sarapan pagi ini seperti biasa. Rumput laut sebagai nasi dan OBC sebagai lauk. Mau diapakan lagi? Tak ada jualan yang lain di sini.

"Kamu gimana makannya? Kan kamu ga suka OBC," ucap Lewis.

Tiga duniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang