10. Muntah

133 45 120
                                    

"Setiap waktu yang kau tempuh, tak akan terasa jika bersama sahabat."

"Tak perlu keliling dunia untuk bertualang, karena petualangan selalu ada disekitar kita, yaitu kehidupan."

~Arjuna Pelangi

...

[UDAH VOTE BELUM? KALAU BELUM, AYOKK AKU TUNGGUIN NIH! YAKIN GA MAU VOTE? ADA YANG BERSINAR GITULOH, KALAU KALIAN VOTE!! AYOK KLIK SEKARANG, BIAR BISA LIAT APA YANG BERSINAR!! ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[UDAH VOTE BELUM? KALAU BELUM, AYOKK AKU TUNGGUIN NIH! YAKIN GA MAU VOTE? ADA YANG BERSINAR GITULOH, KALAU KALIAN VOTE!! AYOK KLIK SEKARANG, BIAR BISA LIAT APA YANG BERSINAR!! ]

~Selamat terbang ke tiga dunia~

~Happy reading guys!!~

:]

"Ada apa yang mulia? " aku menunduk lagi. "Aku mohon, selamatkan dunia ini dari si nenek lalampir itu." Ratu memohon dan memberi tundukan ke Pelangi.

Siapa nenek lalampir? Apakah, Ratu Kegelapan?

.
.
.

"Apakah, nenek lalampir itu RK?" tanyaku. RK adalah singkatan dari Ratu Kegelapan, atau bisa juga dibilang sebagai inisial.

Ratu menjawab dengan anggukan, "gimana? Apa kamu mau membantu saya?" tanya RM. RM adalah singkatan dari Ratu Mermaid. Halah! Bilang aja authornya males ngetik! Makanya di singkat-singkat gitu! - ucap Pelangi. Apaan sih lu? Sibuk waek lu!- ucap author.

"Saya akan membantu sebisa saya. Tapi, saya tidak bisa melakukannya dengan sendirian," ucapku.

"Jadi? Apa yang bisa saya bantu?" tanya RM cepat. "Aku butuh banyak prajurit dari dunia Mermaid, dan aku juga butuh bantuan dari teman-temanku," ucapku.

"HAH! Siapa temanmu? Perasaan kau kesini sendirian. Hahah!" Sirei Tertawa mengejekku.

"Kau bukan temanku, HAH?!" aku mulai kesal dengan Sirei. Pasalnya, ia tak tau situasi yang tepat.

"Oh ya?! Gue rasa, gue bukan teman lo!" angkuh si Sirei, dan itu membuatku menggeram.

Ratu yang tersadar melihat sorot mata tajam dariku. Iapun segera mengalihkan pembicaraan. "Berarti, kamu menerima permintaanku, nak?"

"Ratu tak usah panggil saya nak. Panggil saya Pelangi, atau Ngingi aja! Hehe," ujarku. "Iya, aku akan membantumu, bersama teman-temanku dan beberapa prajuritmu, kecuali-" sambungku, tetapi aku gantung.

Tiga duniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang