Senja tak selalu tentang matahari terbenam. Senja juga dapat mewakili kerinduanku pada senyummu.
"Hansol Vernon Chwe. Anak Tuan Chwe. Kakaknya Sofia Chwe."Sofia berlari dari pintu rumahnya dengan tergesa-gesa. Dia menghiraukan fakta bahwa orang yang dicarinya ada di rumah atau tidak. Dengan semua kekuatan yang ia miliki, ia berlari ke ruang tengah. Ruang favorit kaka laki-lakinya itu. Dan dia menemukan pria itu disana. "Kau kenal dengan Seungkwan Chwe Oppa" Sofia menjatuhkan tubuhnya ke sofa disamping Vernon duduk. Ia menggoyang-goyang lengan Vernon entah untuk alasan apa. Rasa penasarannya sejak tadi siang amat besar saat melihat interaksi antara kakanya dan salah wali muridnya, Seungkwan di sekolah. Walau sebenarnya dia tak melihat banyak, hanya saja dalam otaknya sudah berpikir banyak.
Vernon yang tiba-tiba diserang oleh adiknya sendiri itu mengerutkan alis sambil melirik Sofia dengan Ekor matanya. Sebal dengan tingkah adik perempuannya itu.
"Apa yang kau katakan? Siapa itu Seungkwan Chwe. Anak haram ayah?"Vernon asik saja makan snack sambil melihat tayangan di televisi berjudul Discovery.
" Enak saja." Sofia memukul lengan Vernon dengan kuat. "Itu calon pendampingmu" Sofia bicara dalam hati. Atensinya terarah pada wajah Vernon. Mencari kebenaran disana. "Ini pasti karna wajah jelekmu ini. Sampai-sampai Seungkwan oppa mengacuhkanmu begitu saja" Dia mengingat bagaimana Seungkwan tidak memperdulikan Kakanya itu sama sekali. "Oh Tuhan, aku ingin Oppa manis seperti Seungkwan Oppa. Bukan pria seperti ini" Sofia menatap sinis Vernon dari atas sampai bawah. Berakhir dengan menghela napas berat sambil menyenderkan tubuh lelahnya di Sofa.
Karna pembahasan adiknya itu, Vernon jadi ingat kejadian tadi siang saat dia ke sekolah tempat Sofia mengajar, lebih tepatnya magang mengajar.
"Lalu kau Sofia Chwe. Anaknya tuan Chwe. Bukan adiknya Vernon Chwe. Kenapa tadi kau bersembunyi ha. Kau tahu apa yang aku alami disana. Pria pendek itu benar-benar monster. Dia mengusirku seperti aku ingin menculik salah satu anak muridnya saja" Vernon bicara tanpa jeda. Dia menunjuk-nunjuk adik yang ada tepat di sampingnya itu. Tatapan dari matanya yang sangat tajam terasa mencabik-cabik Sofia. Melihat wajah Vernon yang menurutnya berubah seperti Beast itu membuatnya berlari ke kamar dengan kecepatan penuh. Lalu mengunci kamar tersebut. Karna jika emosi oppanya itu sudah sampai puncak, pria itu akan mengincarnya terus.
"YAA.. SOFIA CHWE... " Vernon hanya mengandalkan teriakannya. Tidak berminat sama sekali untuk bergerak dari tempat duduknya. Dia sedang malas bergerak. Entah ada angin apa, Vernon menutup mata dan melipat tangannya persis seperti yang dilakukan adiknya tadi "Ya Tuhan berikan aku adik yang manis, bukan gadis seperti iblis itu. Amiinn" Setelah berdoa Vernon kembali fokus pada acara di televisi dengan siaran yang berbeda. Wajahnya datar dan tenang seperti tidak pernah ada kejadian lima belas menit yang lalu.
Namun tiba-tiba keningnya berkerut.
"Sofia membahas siapa tadi? Siapa itu Seungkwan?" Vernon bergumam. Dia tidak mendapatkan jawaban sama sekali.
*****
"Seungkwan-ah" Jeonghan duduk di sofa panjang, dimana Seungkwan duduk. Saat ini mereka sedang ada restoran Mino. Tepatnya di ruang kerja pria itu. Jeonghan menusuk-nusuk pinggang Seungkwan lalu beralih ke perut, pundak dan terakhir dipipi cabi Seungkwan, setelahnya memeluk pria itu dengan hati-hati. Hari ini Seungkwan sedang tidak tertarik untuk bicara, apalagi pada Jeonghan yang selalu menjengkelkan baginya. Dia tidak membenci Jeonghan sama sekali. Pertengkaran antara dia dan Jeonghan sudah terjadi sejak awal dia bertemu Jeonghan hingga menjadi sebuah kebiasaan.
"Daebak....Benar-benar tak ada reaksi. Kau benar-benar sudah sembuh" Jeonghan membelalatkan matanya dengan wajah yang tersenyum lebar.
"Singkirkan tangan motormu itu hyung. Dan wajahmu itu benar-benar seperti orang mesum" Mino merasa jijik dengan yang dilakukan Jeonghan. Dia terlihat seperti pria penggoda. Mino dan siapapun yang tau sifat Jeonghan tak akan Terima seseorang seperti Jeonghan bisa menjadi dokter terkenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENITY [ VerKwan ]
FanfictionAku sudah lama menunggu hingga menyerah. namun saat aku melepas semuanya, Dia datang membawa penantian yang lain.