Semua hal buruk yang terjadi bisa saja kulupakan.. Namun aku memilih untuk tetap mempertahankannya sebagai kisah pembuka.
Sofia ingin sekali menarik rambut kakanya karena ketidakperduliannya sama sekali pada Seungkwan. Tanpa dia tau bahwa Vernon hanya menahan dirinya untuk tidak bereaksi berlebihan.
"Suatu hari karena rasa kesalku yang tak dapat aku tahan, aku mengatakan hal-hal buruk tentang Seungkwan Oppa di depan Mira." Sofia mulai bercerita tanpa perduli kakanya itu akan mendengarkan atau tidak. "Saat itu aku lihat ekpresi wajah Mira yang datar berubah kelam, sangat menyedihkan. Aku pikir benar bahwa Seungkwan memang menekan Mira selama ini. Untuk menjaga perasaannya, aku menemani Mira tanpa bicara sampai pamannya menjemputnya. Setelah Mira sudah pulang, aku mengatakan pendapatku pada Jihoon dan Dokyeom. Namun Jihoon Oppa malah menyuruhku pulang dan dia berkata untuk tak perlu berpikir macam-macam. Dia hanya memintaku untuk lebih memperhatikan Mira dengan baik. Saat itu Aku benar-benar kesal pada Jihoon Oppa. Apa dia pikir jika aku tak memperhatikan Mira aku bisa tahu bahwa anak itu sangat menyedihkan. Namun Sikap Mira setelah hari itu pun berubah. Mira yang tau bahwa aku tak menyukai Seungkwan Oppa tak mau didekati olehku dan seperti sengaja menghindariku. Aku bingung, kenapa Mira menjauhiku. Bukannya harusnya dia senang aku dapat memahaminya dan memberikan dukungan ku padanya. Aku berusaha mencari tahu kenapa Mira tak mau lagi bermain denganku. Lalu suatu sore, saat Aku melihat dia duduk di kursi taman menunggu dijemput, Aku mendekatinya dan mengelus punggungnya tanpa bicara. Aku takut dia akan makin menjauhiku jika aku terus mendesaknya. Mira yang terkejut dengan tindakanku memilih menundukkan kepalanya. Namun beberapa saat kemudian dia berusaha bicara sambil terisak. Dia mengatakan padaku bahwa Seungkwan Oppa bukannya sengaja bersikap seperti itu. Aku masih ingat bagaimana gadis sekecil itu membela habis-habisan kakanya dan tidak suka melihat orang lain membenci Seungkwan Oppa. Melihat Mira yang sangat mencintai Oppanya membuatku tersadar bahwa aku sudah melukai hatinya. Bagaimanapun pria itu adalah saudara kandungnya" Vernon merasa tertampar mendengar cerita Sofia. Dia tahu sikap Mira sama dengan sikap Sofia dulu saat Vernon ada dalam masa kacau balaunya. Adiknya itu membela dia habis-habisan baik di kantor polisi maupun dihadapan kedua orang tuanya. "Setelah hari itu aku tak terlalu dekat dengan Mira. Aku masih tak berani menatap wajah murung nya. Namun Jihoon dan Dokyeom Oppa terus-terusan mendesakku untuk menemaninya. Lalu aku menemaninya walau kami tak saling bicara. Sejak saat itu aku memperhatikannya Saat dia dijemput pamannya dia hanya akan berjalan menghampiri pamannya dengan kepala tertunduk. Tapi ekpresi murung nya akan berubah menjadi wajah lega dan ceria saat dia melihat siluit kakanya walau masih berada di gerbang sekolah yang jaraknya cukup jauh dari gedung. Dia mengenali kakanya dengan sangat baik. Dengan semangatnya dia akan berlari menghampiri Seungkwan Oppa sambil merentangkan tangannya. Saat mereka sudah saling mendekat, Mira akan menurunkan tangannya dan berdiri tegak di depan Oppanya. Seungkwan Oppa akan mensejajarkan tubuhnya setinggi Mira dengan lutut kaki tertancap di tanah untuk menahan tubuhnya. Mereka akan bicara sebentar disitu lalu berjalan pulang. Melihat bagaimana Mira sangat ceria membuatku berpikir bahwa gadis itu benar-benar takut dia akan ditinggalkan oleh kakanya tapi, melihat bagaimana sikap Seungkwan Oppa yang merelakan pakaiannya kotor membuatku bingung. Jika memang dia membenci Mira, dia tak akan mau mengotori pakaiannya hanya untuk orang yang tak diinginkannya. Tapi kenapa sikapnya sangat dingin terhadap Mira. Bahkan akupun tak pernah melihatnya memeluk atau sekedar mengelus pipi gadis malang itu. Dengan pikiranku yang berkecamuk itu Aku tetap menemani Mira tapi akupun tetap mengeluhkannya pada Jihoon Oppa. Namun Jihoon Oppa terus saja memintaku untuk tetap bersamanya. Aku pikir Jihoon Oppa menyuruhku hanya agar dia dan Dokyeom Oppa bisa berduaan di ruangannya tanpa penganggu." Kalimat terakhir Sofia membuat Vernon ingin tertawa, namun ditahan nya. Dia diam memandangi wajah adiknya yang terlihat sangat kecewa pada dirinya sendiri. Dia membiarkan adiknya terus bercerita karena hanya dengan itu dia dapat membantu adiknya melepaskan semua bebannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENITY [ VerKwan ]
FanfictionAku sudah lama menunggu hingga menyerah. namun saat aku melepas semuanya, Dia datang membawa penantian yang lain.