I'm Waiting just for you

622 92 8
                                    

"Sofia. Apakah kakamu sudah memiliki kekasih" Jeonghan yang kali ini beruntung dengan batu-gunting-kertas hingga bebas dari hukuman mencuci piring. Ia memilih untuk mendekati Sofia yang sedang bermain boneka dengan Mira.

"Sudah" Sofia menjawab dengan wajah cukup datar. Dia sedikit heran dengan pertanyaan yang di lontarkan pria bersurai panjang itu. Untuk apa dia menanyakan kakanya. Namun yang pasti Sofia dapat sangat yakin bahwa Jeonghan tidak sedang mencari pendamping. Pria yang datang bersama Jeonghan tampak tak memiliki kekurangan apapun dan Sofia dapat melihat Jeonghan sangat mencintai  pria itu. Jeonghan menarik napasnya beras dan menghembuskannya dengan kasar. Wajahnya terlihat tak senang. "Tapi sudah putus" Sambung Sofia sambil menunjukkan barisan gigitnya yang rapih. Jeonghan yang tadinya tertunduk lesu langsung mengangkat kepalanya. Menatap Sofia dengan wajah ekspresi terkejut. Hingga kedua matanya seperti ingin keluar.

"Syukurlah" Jeonghan menarik napas dan membuangnya dengan kasar lagi. Namun kali ini dengan wajahnya terlihat lega. "Kenapa mereka putus" Jeonghan kembali bertanya dengan serius. Sofia tak terlalu curiga. Dia berpikir mungkin Jeonghan sedang iseng saja.

"Pacarnya itu tak cukup beruntung saja. Ketahuan saat selingkuh" Sofia bicara santai seakan masalah kakanya adalah konsumsi publik.

"Apakah dia cukup syok dengan kenyataan itu?" Jeonghan sepertinya ingin sekali menguliti kehidupan Vernon hingga ke nadinya.

"Begitulah" Ucap Sofia dengan santai. Namun sebenarnya hatinya tak sesantai itu. "Cukup membuatnya menjadi langganan kantor polisi" Sofia tak bisa berbohong terlebih dia tahu bahwa orang di sampingnya adalah dokter jiwa.

"Waw... Bukankah itu sangat berbahaya untuk diceritakan?" Jeonghan tak percaya Sofia menceritakan itu dengan sangat tenang.

"Dia kaka yang baik. Dia tak melakukan hal buruk. Dia hanya mencoba merusak dirinya sendiri dan mempermalukan dirinya sendiri. Kebetulan saja dia selalu tak sadar bahwa dia tak hidup sendiri. Dia masih memiliki adik yang menunggunya terus-terusan setiap malam" Sofia bicara dengan tatapan kosong. Bagaimanapun dia masih merasakan apa yang dialaminya dulu. "Namun itu sudah berakhir" Sofia berucap sambil tersenyum. Senyum yang sedikit dipaksakan. "Dia sudah menjadi Oppa yang ku kenal lagi. Oppa yang selalu membuatku jengkel dengan semua kejailannya. Dia cukup jail, asal Jeonghan Oppa tahu saja" Namun kini Sofia berkata dengan wajah yang cukup ceria dan terlihat lega.

"Kau cukup manis Sofia" Jeonghan mengusap rambut coklat Sofia dengan halus. Ia tersenyum tulus. Senyum di wajah Jeonghan cukup membuat Sofia menunjukkan wajah terpesonanya. "Kau tahu. Orang-orang seperti mereka sangat beruntung memiliki keluarga sepertimu. Mira dan Kau. Kalian adalah malaikat yang sangat manis" Jeonghan juga mengusap kepala Mira yang membuat Mira menoleh kepadanya dan melihat senyum indah Jeonghan. Hingga Mira tak dapat mengatakan hal-hal yang dapat membuat Jeonghan Jengkel. Mereka tak sadar ada seseorang yang tak sengaja mendengarkan percakapan mereka.

"Sofia Chwe ayo pulang. Ini sudah sangat malam" Vernon berjalan menghampiri ketiga orang yang sedang duduk di permadani halus sambil bermain. Sesekali dia menempelkan lengannya ke baju untuk menghapus air bekas mencuci piring.

"Baiklah " Sofia mengangguk. "Tapi biarkan aku membereskan semua mainin ini" Sofia menunjuk box dan mainan-mainan Mira secara bergantian. Vernon mengangguk lalu pria itu masuk lagi ke dapur dimana Seungkwan berada. Sofia bangkit dan meraih box tempat mainan Mira lalu kembali duduk di depan Mira "Unnie akan pulang. Kapan-kapan kita bermain lagi. Bantu unnie membereskan ini ya" Sofia mengusap rambut Mira yang dikepang dua. Mira hanya mengangguk lalu memunguti mainannya yang berserakan dan meletakkannya di box. Jeonghan hanya melihat saja interaksi kedua gadis beda usia itu. Jeonghan merasa mereka sudah ditakdirkan bertemu.

"Seungkwan ie. Bolehkan aku membawa ayam pedas yang tersisa. Rasanya benar-benar enak" Vernon berdiri di samping Seungkwan yang sedang membereskan noda di dapurnya. Tanpa sengaja tatapan mereka bertemu. Namun langsung di putus oleh Seungkwan.

SERENITY [ VerKwan ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang