Tidak sengaja

71 18 7
                                    

"Apalah dayaku yang benar-benar jatuh hati padamu, tapi tidak bisa memilikimu."

                                 




Matahari mulai menunjukkan dirinya pagi ini, dan aku pun mulai membuka mata untuk melihat pagi setelah tidur semalaman ditempat ini. Alarm yang kuletakkan disampingku benar-benar membantuku untuk bangun pagi hari ini, tapi sayangnya, hari ini adalah hari libur. Dan seharusnya aku masih punya waktu lagi untuk tidur tapi aku memutuskan untuk bangun pagi untuk memulai semangat pagi untuk pagi ini.

Mungkin membantu mama memasak adalah ide terbaik pagi ini. Setelah mengambil keputusan, aku segera melangkah ke dapur untuk menemui mama. Dan benar saja, dia sudah memasak sedari tadi. Wangi masakannya sudah tercium olehku dari tempatku berdiri. Segera aku mendekat dan memeluknya dari belakang. Menyadari kedatanganku, dia sedikit terkejut.

"Eh, udah bangun. Kau lapar?" tanya mama sambil berbalik menatapku.

"Sebenarnya tadi aku tidak lapar,"

"Setelah mencium wangi masakan mama, aku jadi lapar," ucapku yang masih melingkarkan tangan pada mama.

"Ya sudah, kamu duduk sana, biar mama bikinin" ucap mama.

Akupun tersenyum lalu duduk dimeja makan. Seperti yang kuduga, mama akan bangun lebih awal dariku. Dan pekerjaan memasakpun sudah hampir selesai ia kerjakan dengan cepat.

Setelah menunggu, akhirnya mama pun menghidangkan sarapan pagi untuk ku. Aku pun mulai menikmatinya. Sedangkan mama masih merapikan alat-alat masak nya yang baru ia gunakan.

"O iya, ntar kamu buatin kopi buat papa ya! Mama mau liat adik kamu dulu," pinta mama padaku yang hampir selesai menikmati sarapan pagi itu.

Mama pun segera naik kelantai dua tepat dikamar Jack.

Aku yang baru saja selesai makan pun beranjak ke wastafel untuk mengantarkan piringku. Setelah berbalik badan, aku pun melihat Jerricko yang baru bangun masih dengan piyamanya, mengambil secangkir air minum lalu minum dan akhirnya pergi begitu saja. Aku sempat memperhatikannya disaat masih terdiam di ruangan itu. Rambut nya yang sedikit panjang tampak mengeriting, matanya yang baru saja bangun tetap terlihat menarik ditambah kulit putihnya yang akhirnya membuat pemandangan pagi ku cukup terganggu. Mungkin hanya aku yang merasa terganggu, sedangkan dia sama sekali tidak menoleh kearahku. Dan mungkin mengganggap ku seperti makhluk halus yang tidak terlihat.

Satu-satunya hal yang terlintas di benakku adalah, mungkin dia masih marah padaku atas insiden kemarin. Dan aku juga merasa bersalah karena membentaknya kemarin. Tapi itu diluar kendaliku dan juga sudah berlalu, lagian aku adiknya. Seharusnya dia memaafkan ku dan tidak memperlakukanku dengan begitu dingin.

"Key," panggil papa tiba-tiba yang menyadarkan ku.

Tampaknya papa sudah membawa koran untuk dibaca pagi ini.

"Kamu ngapain disitu?" tanya papa lagi setelah melihatku yang masih berdiri sedari tadi.

"Aku mau buatin papa kopi," ucapku tersadar.

Segera aku mengambil gelas dan mulai membuat kopi. Sembari aku membuat kopi, mama pun datang bersama Jack yang masih dengan mata melek nya.

"Key," panggil mama seketika sampai didapur.

Aku pun berbalik yang baru saja memasukkan kopi kedalam gelas.

"Tolong kamu antarin kekamar Ziko," mama meletakkan beberapa helai baju diatas meja dan mulai mengurus Jack.

Akupun hanya menatap baju itu.

"Ini hanya masalah kecil, hanya mengantarkan pakaian kekamarnya." batinku sambil berbalik menuang air panas kedalam gelas.

SEBELUM KAMU(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang