Malam itu

66 17 5
                                    



Di sore hari yang cukup tenang didalam rumah, jemariku cukup fokus mengerjakan beberapa soal diatas lembar kertas kosong didalam kamar. Menjelang ujian beberapa Minggu kedepan membuatku harus lebih giat untuk belajar.

Setelah beberapa menit beristirahat, tiba-tiba telepon genggam ku berbunyi.

Aku pun mulai mengecek telepon genggam ku itu. Ternyata papa meneleponku.

"Ia pa," ucapku setelah mengangkat telepon dari papa.

"Papa cuma mau bilang, kalau papa sama mama gak bisa pulang malam ini. Mungkin beberapa hari kedepan. Jadi, kamu  take care ya sama abang kamu dirumah, nanti kalau pekerjaan papa sama mama udah selesai, kami akan segera pulang" ucap papa.

"Kalau begitu, papa sama mama juga take care ya pa,"

"Ya sudah, jangan lupa makan malam nya," tutup papa.

"Iya pa," ucapku lalu meletakkan telepon genggam ku diatas meja belajar.

"Jadi, hanya ada aku dan Jerricko dirumah," ucapku sambil memutar-mutarkan pensil.

Akupun berhenti menggerakkan tanganku ketika telepon genggam ku berbunyi lagi. Seketika itu juga, aku pun meraih telepon genggam ku dan mengecek siapa yang menelponku. Ternyata Fray menelpon ku.

"Malam," sapanya dari jauh.

"Malam Fray," balasku.

"Kamu perlu apa nelpon aku?"

"Jangan bilang kamu lagi rindu sama aku," ucapku berusaha menebak alasan mengapa dia menelpon ku.

Setelah mendengar ucapanku, Fray pun mengeluarkan tawa kecilnya.

"Hmm,,,,, kayaknya ia deh. Aku gak tau nih, aku jadi kepikiran kamu terus." ucapnya padaku.

"Lebih sulit mana, mikirin aku atau mikirin ujian Minggu depan?" tanyaku padanya. Tampaknya dia sedang berfikir untuk menjawab pertanyaan ku.

"Kalo bisa dipermudah, kenapa harus dipersulit," jawab Fray.

"Ya, kalo rindu sama kamu, tinggal ketemu. Kalo mau ujian, yah harus belajar," sambungnya.

"O gitu yah," jawabku singkat.

"Jadi, malam ini kamu sibuk gak?" tanya Fray. Pertanyaan kecil, akan tetapi bisa membuat ku menarik senyum dibibirku.

"Aku baru siap belajar nih," jawabku.

"Kebetulan nih, aku juga baru siap belajar. Gimana kalau aku ajak kamu nonton?" tanya Fray lagi.

Mendengar pertanyaan nya, aku sedikit berfikir.

"Hmm...Boleh deh," ucapku menyetujui ajakan Fray .

"Yaudah, ntar aku jemput ya," tutup Fray.

"Oke," balasku menutup telepon.

Segera dengan semangat aku beranjak dari tempatku yang begitu membosankan dan mulai bersiap-siap.

Setelah lama didalam kamar, aku mulai meraih gagang pintu kamarku untuk segera keluar menemui Fray yang mungkin akan segera sampai. Disaat aku sudah keluar dari kamar, pandanganku tertuju pada Jerricko yang juga baru keluar dari kamarnya.

Seketika kami saling pandang, aku mulai kepikiran untuk meminta izin kepadanya. Namun, kuurungkan  niatku lalu dengan cepat aku mulai melangkah pergi.

Seketika itu juga, aku yang mulai berjalan pun dihentikan oleh suara Jerricko yang mampu membuatku berhenti melangkah.

"Lo mau kemana?" tanya Jerricko tiba-tiba.

SEBELUM KAMU(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang