Bertemu Lagi

44 15 4
                                    





Dengan langkah  seperti biasa, aku mulai masuk ke kampus. Karena aku punya janji dengan dosen baru itu, aku memutuskan untuk menemuinya dulu sebelum masuk ke kelas. Dia memang mengirimkan alamat, tapi seharusnya dia tidak perlu mengirimkannya, karena aku tahu persis tempat itu. Bagaimana tidak, lokasinya persis didalam kampus.

Dari tempatku melangkah, aku sudah melihat dia sedang berdiri mematung dan sesekali melihat jam tangannya. Padahal aku belum datang terlambat jika dilihat dari waktu perjanjian kami.

"Pagi pak," ucapku sedikit mengagetkannya.

"Owh, ternyata kamu datang juga," ucapnya berbalik menatapku.

"Padahal saya tidak memaksa lho," ucapnya lagi mulai membuatku menahan amarah. Bukannya menjawab salamku, dia malah memanasi seperti itu. Dia membuatku kesal tidak karuan.

"Bapak memang tidak memaksa secara langsung. Tapi, dengan ucapan bapak semalam saya benar-benar terpaksa untuk datang," ucapku membalas ucapannya.

"Jadi, kalo memang tidak ada yang perlu untuk dibicarakan, saya izin pergi pak." ucapku ingin menutup pembicaraan sembari berbalik.

"Eh, tunggu dulu!" ucapnya menghentikan langkahku.

"Ternyata, kamu baperan juga orangnya." ucapnya lagi sambil mendekatiku.

"Saya tidak bermaksud untuk membuatmu tidak nyaman. Hanya saja, saya ingin...." ucapnya tergantung disaat kudengar panggilan dari arah yang tidak jauh dariku. Kami pun akhirnya berpaling menoleh kearah suara itu.

"Sepertinya kita akan bertemu dikelas saja," ucapnya tiba-tiba dan langsung melangkah meninggalkanku.

Seketika itu juga pandanganku mengarah pada gadis yang baru muncul itu.

"Ngapain lu disini? Trus, yang tadi tu siapa?" tanyanya sambil mengarahkan pandangannya.

"Hmm... itu... bukan siapa-siapa kok. Yok, kita pergi aja..." elakku menarik tangannya.


***


Ditengah keramaian kelas, tiba-tiba dari ujung pintu tampak langkah kaki seorang pria yang pastinya adalah seorang Dosen. Aku menghawatirkan perkataan orang yang baru kutemui diluar kelas tadi. Bagaimana jika dia benar-benar datang dan menemuiku. Itu sudah pasti menjadi angan-angan yang buruk bagiku. Namun, langkah itu semakin dekat dan ....

Deg!

"Itu dia!" batinku membuka dengan lebar mataku. Bukannya menatapnya, aku malah menunduk dan menutup wajahku dengan buku.

Dengan sedikit mengintip, aku melihat langkah kakinya dan berdiri tepat didepan kelas. Dia tampak gagah dan rapi. Dengan senyum tipis, dia memperkenalkan dirinya.

"Baiklah, mungkin kalian bertanya-tanya mengapa saya ada disini. Maka dari itu, saya akan memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Perkenalkan, nama saya Roby Alexander. Saya akan menggantikan dosen sebelumnya. Untuk itu, saya sangat berharap untuk kerja samanya." ucapnya dengan begitu tenangnya.

"Baiklah, mari kita mulai pelajarannya." ucapnya melipat salah satu buku yang sudah dia bawa sedari tadi.

"Tapi, sebelum itu ..."

"Kamu yang bersembunyi di kursi kedua!" ucapnya tiba-tiba.

Jantungku pun seakan tertembak seketika itu juga.

SEBELUM KAMU(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang