15

110 20 6
                                    

"Namaku Ayrla Yolanda." Gadis mungil yang berusia 15 tahun itu telah mengatakannya beberapa kali. Sebentar lagi ia akan sekolah.

3 hari setelah operasi, Ayrla atau yang sering dipanggil dengan nama Erla mengalami perubahan secara drastis. IQ yang dimiliki gadis itu semakin hari semakin bertambah. Pengaruh obat yang dikembangkan oleh Dokter An rupanya berdampak besar. Presdir memberikan penghargaan kepada Dokter An.

Direktur dan dokter lainnya amat senang mengetahui hal itu. Tandanya, anak- anak yang lain juga akan mengalami hal yang sama. Namun Dokter An tak sepenuhnya senang ataupun bangga, rasa khawatirnya lebih besar. Takut kalau-kalau suatu saat nanti obat baru itu malah akan berefek buruk pada otak pasien

Atas dorongan presdir dan direktur juga pihak lainnya, akhirnya semua anak mendapat obat dan melakukan operasi yang sama. Hasilnya tak seburuk yang Dokter An pikirkan. Semua anak bisa sekolah, semuanya jenius. Anak-anak bisa belajar cepat.

SMA Bryan Larimar telah berdiri selama 3 tahun. Setiap tahun jumlah murid bertambah seiring dengan fasilitas yang melengkapi. Selama itu pula Dokter An masih melakukan penelitian tanpa tahu proyek apa yang sedang dikerjakan oleh tim pengembangan obat baru. Ia mulai curiga ditambah dengan pembentukan bangsal 3-AX yang hanya boleh dikunjungi dan ditangani oleh tim pengembangan obat baru saja.

Suatu saat, direktur dan Dokter An duduk di kantin sambil mengobrol.

"Sampai saat ini aku masih sering bertanya-tanya. Proyek apa yang digarap tim pengembangan obat baru di bangsal 3-X?" Tanya Dokter An disela percakapan mereka.

"Maaf, Dokter. Tapi menurut kebijakan presdir. Proyek ini masih bersifat rahasia. Pihak yang tidak terkait tidak diizinkan mengetahuinya." Direktur tersenyum tipis.

What ForTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang