Dengan marah Mino melangkah mendekat dan menarik kerah Junhoe.
"Apa yang kau lakukan?!"teriak Mino marah. Teriakan Mino membuat Hanbin keluar dari apartmentnya.
"Ya... ada apa ini?"tanya Hanbin bingung.
"Oppa..."ucap Jennie seraya berusaha memisahkan Mino dan Junhoe.
"Jangan ikut-ikutan, Jennie."ucap Mino acuh dan mendorong Jennie pelan untuk menjauh.
"Bukankah harusnya aku yang bertanya? Apa yang Hyung lakukan? Kau tahu kalau Jennie Noona dipecat dari YG?"tanya Junhoe masih dengan kerahnya yang ditarik Mino. Mino menaikkan alisnya bingung dan melepaskan tangannya.
"Mwo?"respon Mino bingung.
"Haha... kau bahkan tak tahu apa yang terjadi dengan Jennie Noona? Wah."ucap Junhoe tak percaya.
"Bukan itu masalahnya! Apa maksudmu mencium Jennie?!"teriak Mino hampir memukul Junhoe tapi ditahan oleh Hanbin.
"Kau kan tahu aku menyukai Jennie Noona, lalu salahku dimana?"tanya Junhoe.
Mino tak bisa menahan emosinya, ia benar-benar melayangkan tonjokannya tepat diwajah Junhoe.
"Ya! Song Mino!"teriak Hanbin berusaha menahan Mino lebih lanjut.
Junhoe tersenyum sinis dan menyeka darah yang keluar dari ujung bibirnya, "Sekarang belagak jadi pacar, tapi saat Jennie Noona susah kau gak ada."
"Junhoe, pulanglah. Aku akan bicara dengan Mino Oppa. Maaf merepotkanmu."ucap Jennie. Junhoe tersenyum pada Jennie, membelai kepala Jennie dan melambaikan tangannya meninggalkan Mino, Jennie dan Hanbin. Hanbin pun segera masuk kedalam apartmentnya.
Mino berdiri menatap Jennie, amarah dan rasa bersalah ada disana. Dikedua mata Mino terlihat api amarah tapi juga ada rasa bersalah.
"Masuk, kita bicara."ucap Jennie seraya masuk dan Mino mengikutinya dari belakang
***
Mino menatap Jennie yang berdiri dihadapannya. Emosi yang meledak-ledak didalam dadanya rasanya ingin ia keluarkan.
"Kenapa kau mencium dia?!"tanya Mino emosi.
"Aku tidak menciumnya. Dia yang menciumku."jawab Jennie apa adanya.
"Kenapa kau tidak mengelak? Kenapa kau diam saja?"tanya Mino lagi. Jennie terdiam, ia bahkan tidak tahu kenapa ia diam saja.
"Aku kesepian."balas Jennie dengan suara lirih.
"Mwo? Kalau kau kesepian dengan mudah kau memanggil laki-laki lain? Begitu?"tambah Mino dengan seluruh kekecewaannya terhadap Jennie.
"Aku dipecat, aku dihina oleh orang-orang, kau dimana?"balas Jennie dengan menahan tangisnya. Mino menghampiri Jennie dan memegang tangan Jennie.
"Aku gak kemana-mana, Jennie. Aku hanya..."belum sempat Mino meneruskannya, Jennie memotong dengan air mata yang mengalir di kedua pipinya.
"Sibuk promosi solo? Tapi kau malah nongkrong sama Yerin di bar? Iya? Begitu?"ucap Jennie meledak mengingat apa yang Mino lakukan padanya seraya menghempaskan tangan Mino.
"Jennie-ya..."Mino berusaha memegang tangan Jennie lagi.
"Kalau seperti ini... aku menyesal kembali padamu."ucap Jennie sambil menatap Mino. Mino terdiam menatap Jennie, ia melangkah mundur dengan wajah kecewa.
"Kau menyesal?"tanya Mino. Jennie terdiam dan membuang wajahnya. "Jika kau menyesal, kau boleh pergi kapanpun kau mau."
Mino berjalan kearah pintu meninggalkan Jennie yang berdiri kaku menatap punggung Mino dari jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAY BACK INTO LOVE
FanfictionMino dan Jennie adalah 'high school sweetheart' antara sunbae dan hoobae. Mereka saling mencintai namun harus terpisah karena Mino akan debut menjadi salah satu member grup idol. Namun takdir mempertemukan mereka lagi dimasa depan ketika Jennie menj...