Could It Be A Sasaeng?

236 17 2
                                    

Jennie dan Lisa selesai merapikan beberapa barangnya di dalam rumah peninggalan Ibunya. Mino sedang asyik duduk dikursi sambil meminum sekaleng bir.

"Pindahan sangat melelahkan. Aku ingin tidur."ucap Lisa.

"Tidurlah, aku dan Mino mau kerumah Mino."balas Jennie sambil meregangkan tubuhnya.

"Eo."

Lisa berjalan masuk kedalam kamar dan menutup pintunya.

Jennie berjalan keluar rumah diikuti Mino. Mereka berjalan bergandengan tangan menuju rumah Mino yang tidak jauh dari rumah Jennie.

Mino berhenti saat melihat penjual ice cream dipinggir jalan dan membuat ia tergoda.

"Kau mau?"tanya Mino. Jennie menggelengkan kepalanya. Mino membeli satu cone ice cream dan berjalan lagi bersama Jennie.

Mereka terhenti di sebuah jalanan kosong yang teduh karena sebuah pohon besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka terhenti di sebuah jalanan kosong yang teduh karena sebuah pohon besar. Jennie menarik tangan Mino agar berhenti.

"Wae?"tanya Mino menoleh pada Jennie.

"Oppa, inget gak disini pernah terjadi apa?"tanya Jennie imut.

"Apa?"tanya balik Mino dengan bingung.

Jennie cemberut lalu tersenyum memainkan rambutnya mempraktekan entah apa.

Jennie cemberut lalu tersenyum memainkan rambutnya mempraktekan entah apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apasih?"tanya Mino bingung.

Jennie cemberut dan memutar balik badannya jalan meninggalkan Mino. Mino tersenyum puas dan berjalan cepat mengejar Jennie.

"Aku ingat kok."ucap Mino.

Jennie menghentikan langkahnya dan menatap Mino, "Apa coba kalau inget?"

"Ciuman pertama kita."jawab Mino.

"Betul!"teriak Jennie. Mino tertawa melihat reaksi Jennie dan menggenggam tangan Jennie seraya melanjutkan perjalanan mereka.

"Tentu aku ingat."

"Kalau diingat kok kita nekat banget sih ya ciuman di tempat umum gini."ucap Jennie tak percaya akan kelakuannya di masa remaja.

WAY BACK INTO LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang