It's Time To Let It Go

571 49 0
                                    

Seoul, 1 Maret 2010

Jennie berkutat dengan tugas sekolahnya, sesekali ia meringis kesal karena tidak mampu memecahkan soal yang diberikan. Matanya selalu melirik kearah handphonenya, dengan perlahan ia membuka dan memandangi pesan yang ia dapat dari Mino tadi siang.

 Matanya selalu melirik kearah handphonenya, dengan perlahan ia membuka dan memandangi pesan yang ia dapat dari Mino tadi siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah beberapa hari ini Mino terus mengiriminya pesan, tapi tak pernah ia balas. Rasanya jika ia membalas itu hanya akan memberatkan mereka berdua. Jennie membuka aplikasi youtube untuk melihat video debut Mino dengan grupnya. Meskipun sedih tak bisa dipungkiri Jennie sangat senang melihat Mino bisa menggapai cita-citanya.

Dipojok meja terdapat bunga yang sudah layu, hadiah valentine dari Mino. Di hari mereka putus sebagai tanda perayaan hari valentine, Mino memberikannya sebuket bunga mawar biru. Bunga kesukaan Jennie. Ia tetap menyimpannya meskipun layu, kenang-kenangan bagaimana ia sangat membenci hari valentine. Dengan sedih ia menghapus nomor Mino dari handphonenya.

***

Mino terus berlatih diruangan latihan sendirian karena besok akan tampil live di sebuah acara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mino terus berlatih diruangan latihan sendirian karena besok akan tampil live di sebuah acara. Member yang lain sudah pulang daritadi bersiap istirahat. Mino membuka handphonenya melihat pesan yang ia kirim pada Jennie tidak mendapatkan balasan.

Mino bangun dari duduknya dan berjalan menuju keluar ruangan. Ia melihat kearah tangannya dan menyadari ia masih menggunakan couple ring nya dengan Jennie. Dengan kesal ia melepasnya dan membuangnya sembarangan.

Drrrttt...

Handphonenya bergetar, tertulis Ibunya menelepon di layar.

"Ooo.. eomma."sapa Mino sambil berjalan keluar menuju dormnya.

"Mino, tadi Jennie kerumah. Anter jaketmu. Ia membawakan eomma banyak sekali kimchi. Sebenernya eomma juga sedih, anak itu baik sekali."cerita Ibunya ditelepon.

"Ohh.. eomma tetap bisa menganggapnya anak kok. Meskipun kami udah putus. Danah juga udah anggep Jennie saudaranya sendiri."tambah Mino.

"Arrayo. Tapi sepertinya dianya ingin menjauh."jelas Ibunya. Mino berdiri didepan gedung dormnya.

"Biarkan kalau begitu. Jangan terlalu paksa dia, dia juga sedang sedih. Eomma istirahatlah. Saranghae."ucap Mino mengakhiri pembicarannya. Ia menutup telepon dan bergegas masuk kedalam dorm. Ia menyadari bahwa member lainnya sudah tidur dan ia masuk kedalam kamarnya dan membanting tas yang ia bawa. Detik itu ia memutuskan untuk benar-benar fokus pada karirnya dan ia pun menghapus nomor Jennie dari handphonenya.

'I don't know why, I don't know why
We need to break so hard
I don't know why we break so hard
But if we're strong enough
To let it in, in, in
We strong enough
To let it go, oho, oho
Let it all go, let it all go
Let it all out now'
Birdy ft. Rhodes - Let It All Go

WAY BACK INTO LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang