"Antara Om Injun dan kak Jeno, Buna pilih siapa?"
Konyol
Pertanyaan Jisung benar-benar tidak berdasar. Siapa yang menjamin kalau Renjun dan Jeno betulan menyukainya?
Lagipula apa sih sisi istimewa dari seorang Kim Lyra?
Mustahil rasanya jika pemuda Huang dan Lee itu bisa menyukainya. Huang Renjun terlalu luar biasa untuk Kim Lyra yang biasa saja, rasanya gadis itu tidak pantas untuk bersanding dengan Renjun yang terlihat 'Wah' dari sisi manapun.
Sedangkan Lee Jeno, mereka punya kenangan buruk di masa lalu yang mau sampai kapanpun, Kim Lyra tidak akan bisa lupa. Jeno sudah jadi bagian dari masa lalunya dan tidak akan pernah jadi bagian dari masa depannya.
Tapi, itukan menurut Lyra.
Lalu bagaimana pendapat Renjun juga Jeno tentangnya?
Apakah akan sama?
"Akhir-akhir ini lo sering banget main ke tempat Jeno"
Celetukan Renjun saat mereka makan bersama di kantin fakultas Lyra, tumben sekali pemuda Huang itu mau bertandang kemari.
"Sering apanya? Cuma sesekali kok, itupun buat main sama kucingnya"
Helaan napas keluar dari sela bibir Renjun. "Gue tau lo suka kucing, kalau gitu kenapa nggak coba adopsi satu buat lo pelihara sendiri?"
"Nggak mau ah, gue nggak telaten ngurusnya"
"Ra, gue lagi serius"
Lyra mendongak, mengabaikan sejenak bakso yang lagi dia makan. Atmosfir di antara mereka berubah serius, terlebih sekarang Renjun menatap lurus ke arahnya.
"Kenapa sih?"
Renjun kembali menghela napas. "Gue nggak suka liat lo dekat sama Jeno"
"Hah? Maksudnya?"
"Ya.. aneh aja gitu biasanya kan lo cuma temanan sama gue. Pas lo ada teman baru gue ngerasa--" lidah Renjun mendadak kelu, bingung menjelaskan tentang bagaimana perasaannya sekarang.
Sulit untuk jujur kalau sebenarnya ia cemburu melihat kedekatan Lyra dengan Jeno.
"Ngerasa apa?"
Renjun mengulum senyum. Tidak ada gunanya juga dia jujur, Renjun hanya takut hubungannya dengan Lyra akan terasa canggung setelah ia mengakui perasaannya yang sebenarnya.
"Bukan apa-apa"
Lyra cemberut. "Jun, lo tau kan gue paling nggak suka kalau ada orang yang bicara setengah-setengah kayak gini? Bikin penasaran tau nggak?"
"Udah lo makan aja nih, makan yang banyak" Renjun menyuap paksa baso di garpunya ke mulut Lyra, mau tidak mau membuat gadis itu bungkam seketika.
Belum saatnya Lyra tau tentang perasaan Renjun, waktunya tidak tepat. Mungkin suatu hari nanti jika ia sudah lebih siap, atau mungkin..
---tidak sama sekali?
KAMU SEDANG MEMBACA
Son From The Future ✓ [SUDAH TERBIT]
Fanfic[TELAH DITERBITKAN OLEH PENERBIT OLYMPUS - SEBAGIAN PART DIUNPUBLISH UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] Apa jadinya jika kamu yang baru menginjak usia 20 tahun justru sudah memiliki anak berumur 15 tahun? Aneh? Tentu saja, terlebih saat dia mengaku anakm...