26: Destiny Line

3.9K 774 46
                                    

Aduh maap hampir kelupaan update aing 🤦

Baiklah, selamat membaca 😊

***

"Lukanya udah agak kering, tapi rasanya masih sakit ya?"

Renjun bertanya sambil mengoleskan obat salep ke luka di wajah Lyra. Kata dokter, itu bisa mempercepat penyembuhan dan memudarkan bekasnya. Padahal Lyra tidak masalah kalaupun luka itu tetap disana. Agar tiap kali Papa melihat wajahnya, dia akan langsung merasa bersalah karena sudah melukai anaknya sendiri.

"Iya masih" jawab Lyra seadanya, dia sedang bersandar di sofa sambil menonton tv.

Renjun duduk di sebelahnya sambil menutup kembali salep dan meletakkannya ke tempat obat, Pemuda Huang itu ikut bersandar di samping Lyra.

"Tumben lo nggak main ke tempat Jeno?"

Pasalnya tiap kali Renjun bertandang ke apartemen Lyra, gadis itu kerap kali ada disana. Makanya dia heran kenapa sekarang Lyra ada di tempatnya sendiri, malah Jisung yang katanya ada di apartemen Jeno sekarang.

"Kenapa? Bukannya lo nggak suka?" Lyra balik tanya.

"Jadi lo ngelakuin itu demi gue?"

"Nggak juga. Cuma gue rasa nggak seharusnya gue terlalu dekat sama Jeno"

"Kenapa?"

"Karena gue nggak mau"

Renjun terdiam. Lyra memang tidak pernah cerita tentang hubungannya dengan Lee Jeno sebelumnya, tapi Renjun mampu menebak kalau kedua orang itu pasti masih punya urusan yang belum terselesaikan. Entah urusan apa itu Renjun juga tidak tau, karena selain masalah keluarganya, Lyra benar-benar tertutup untuk urusan percintaannya.

Tapi satu hal yang membuat pemuda itu tidak tenang akhir-akhir ini. Apakah Lyra masih mencintai Jeno?

Atau justru Jeno yang masih mencintai Lyra?

Apapun itu, tentu bukan kabar baik untuk Renjun. Sebisanya, dia ingin membuat Lyra lepas dari bayang-bayang masa lalu.

"Mau jajan nggak? Gue bayarin deh" tawar Renjun yang lantas membuat Lyra mengernyit keheranan.

"Mendadak? Ada apa nih?"

Renjun tersenyum. "Lo keliatan lagi badmood, jadi gue pikir makanan bisa bikin mood lo balik lagi"

"Kalau gitu gue mau es krim, yang banyak!" Lyra langsung semangat.

"Oke, lo bebas pilih apapun yang lo mau."

Sepertinya tidak salah kalau Huang Renjun disebut sebagai ATM berjalannya Kim Lyra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya tidak salah kalau Huang Renjun disebut sebagai ATM berjalannya Kim Lyra.

Pemuda Huang itu tidak segan untuk membelikan apapun yang Lyra inginkan, termasuk untuk memborong berbagai makanan juga es krim yang ada di minimarket. Mereka bahkan sampai membawa pulang empat kantong plastik penuh berisi makanan, dan Renjun tidak terlihat keberatan.

Son From The Future ✓ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang