2: Happy Birthday!

9.2K 1.6K 75
                                    

Sebelum baca bisa kali kasih votenya dulu 😊

•••

Pemuda berkulit putih bernama Huang Renjun itu tidak hentinya menatap anak laki-laki yang kini sibuk mengunyah pizza di kedua tangan, agak mengernyit saat melihat betapa joroknya anak itu makan. Saus pizzanya mengotori tangan juga sekitaran mulut, bahkan terlihat tidak peduli meski Renjun sudah menatapnya aneh sejak kedatangannya kemari.

"Lo nggak makan berapa hari sih?" Tanyanya penasaran, bahkan satu slice pizza di tangannya saja baru sempat ia gigit dua kali. Sedangkan anak itu malah hampir menghabiskan satu kotak pizza sendirian.

"Om Injun ngomong sama Jisung?"

Renjun mau protes saat Jisung kembali memanggilnya 'Om'. Disaat kebanyakan orang mengaku gemas dengan wajah baby face-nya, anak itu malah dengan gampangnya menyebut dirinya Om. Memang Renjun setua itu?

"Iya gue ngomong sama lo!" Renjun menjawab ketus, masih kesal dipanggil om.

Jisung menatap langit-langit apartemen, ia berhenti mengunyah sehingga mulutnya yang berisi pizza membuat pipinya menggembung lucu. Dia kelihatan mengingat-ingat sesuatu. "Jisung lupa kapan terakhir kali makan"

"Lo gelandangan ya?"

"Jun"

Lyra menegur Renjun dengan menyikut pinggangnya, pemuda itu terlalu blak-blakan memang.

"Bukan, Jisung bukan gelandangan. Jisung punya keluarga kok, punya tempat tinggal juga" anak itu menjawab sambil matanya melirik takut-takut pada Lyra.

"Terus kenapa disini? Kenapa nggak pulang ke rumah lo?"

Renjun masih belum berhenti untuk menginterogasi anak itu.

"Karena Jisung mau ketemu Buna"

Kali ini bukan hanya Jisung yang menatap Lyra, tapi Renjun juga. Pemuda itu mengalihkan tatap dari gadis di sebelahnya serta Jisung di depannya berulang kali, agak sulit dipercaya tapi wajah keduanya terlihat mirip. Meski tidak terlalu ketara tapi untuk bagian mata dan hidung memanglah mirip.

"Lo.. beneran datang dari masa depan?"

Jisung mengangguk tanpa ragu, matanya bertemu tatap dengan Lyra lalu tersenyum cerah persis seperti saat dia pertama kali melihat gadis itu membuka pintu apartemen-nya.

"Jisung senang bisa ketemu Buna, ternyata Buna pas muda sampai udah jadi Buna Jisung juga tetap cantik"

Meski kurang setuju disebut Buna oleh Jisung, nyatanya Lyra tidak bisa bohong kalau dia tersipu disebut cantik oleh anak itu.

Lyra berdehem, lalu mengalihkan pandangannya ke layar tv sambil memakan pizza. Memutus kontak mata dengan Jisung yang sampai sekarang masih memperhatikannya dengan senyum bahagia yang kentara.

Renjun baru mau membuka mulut untuk kembali melayangkan pertanyaan saat ponselnya berbunyi, sebuah panggilan masuk dari Bundanya.

"Halo, bun?"

"..."

"Di apartemen Lyra"

"..."

"Iya jadi"

"..."

"Astagaa,bun, ini tuh masih jam delapan malam darimananya sih?"

"..."

"Yaudah iya, nih Injun pulang"

Klik

"Udah disuruh pulang?" Tanya Lyra saat sambungan Renjun telah diputus.

Son From The Future ✓ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang