♘02♘

21.2K 2.2K 435
                                    


OooOooO

"Bagaimana hasil memulung mu hari ini, Baek?"

Byun Baekhyun, pria manis dengan hoodie putih yang mulai menguning, mendesah lelah. Hidup semakin sulit akhir-akhir ini, terlebih harus membayar sewa rumah setiap hari. Masih duduk di bangku 2 SMA, Baekhyun adalah anak polos yang kehilangan orang tuanya tahun lalu karena tetangga yang dendam meracuni mereka.

Beruntung saat itu Baekhyun berada di sekolah dan tidak memakan masakan dari tetangga. Karena kardus dan barang bekas di halaman Baekhyun dianggap mengganggu, ia sempat berteriak untuk memenjarakan mereka, tetapi kendala biaya membuatnya kalah dalam pengadilan.

"Lancar, Kyung. Aku mendapatkan uang yang cukup karena menjual beberapa kardus bekas. Setidaknya aku bisa menabung untuk sewa rumah bulan depan."

Baekhyun tersenyum lembut, menatap sahabatnya yang bekerja sebagai penjaga warung kecil di sudut kompleks mereka. Do Kyungsoo, anak yatim piatu yang tinggal di depan rumah Baekhyun, memiliki kemampuan matematika yang hebat dan sering mengikuti lomba untuk mengejar hadiah uang.

"Wah, itu bagus, Baek. Kurasa malam ini atau besok kau bisa mendapatkan uang yang lebih banyak lagi. Bersemangat Lah!"

"Itu pasti!"

Baekhyun mengeluarkan buku bersampul coklat, hari ini Kyungsoo menginap di rumahnya untuk mengerjakan tugas matematika. Mereka bersekolah dan berada di kelas yang sama. Mereka tidak perlu memikirkan uang sekolah karena sahabat mereka,  Luhan juga memberi tau jika Kepala Sekolah adalah ayahnya dan meminta untuk memberikan beasiswa sekaligus tunjangan bagi Baekhyun dan Kyungsoo.

Persahabatan mereka dimulai sejak kelas 2 SMP, ketika Luhan dibegal saat pulang dari les. Baekhyun dan Kyungsoo kebetulan pulang dari perpustakaan kota dan tanpa bekal bela diri, Baekhyun berlari dengan kayu, memukul begal secara brutal hingga begal itu kabur setelah mendengar teriakan Kyungsoo yang memanggil polisi, meskipun itu hanya tipuan klasik.

"Menurutmu bagaimana dengan tugas Luhan? Apakah dia bisa mengerjakan soal rumit seperti ini?"

"Hahaha, kau tahu bagaimana tipikal Luhan. Dia orang kaya tetapi pikirannya lucu. Bagaimana mungkin dia menyamar menjadi pedagang sayur hanya untuk berjualan di depan rumah Sehun. Menurutku dia akan menulis tiga kalimat di tugasnya kali ini."

"Apa itu?"

"Aku tidak mengerti."

Baekhyun terkekeh pelan diiringi tawa khas Kyungsoo. Persahabatan dengan Luhan itu indah dan tidak membosankan. Pria rusa itu memiliki keunikan yang membuat orang merasa terhibur.

"Berteman dengan seseorang yang apa adanya lebih baik daripada dengan orang yang busuk dan menjaga tingkah laku buruk mereka."

"Luhan memang seperti itu, terlalu unik dan penuh kejutan."

"Kau benar, Baek. Dengan tingkah aneh nya itu, aku berhasil tertawa selama satu hari penuh."

Dua pria manis itu mulai fokus mengerjakan tugas, mengabaikan rahasia atau tingkah Luhan yang aneh. Besok adalah hari libur, tetapi mereka tidak ingin menunda pekerjaan rumah. Banyak hal bisa dilakukan nanti, jika ada waktu senggang, kenapa tidak mengerjakan pekerjaan rumah?

"Aku sudah selesai!"

Baekhyun berteriak sambil mengangkat buku bersampul coklat, senyum manis terukir di wajahnya. Kyungsoo menggelengkan kepala, lalu menutup buku tugas. Ia menyelesaikan soal dengan mudah, cukup pahami rumus dan semuanya akan selesai dengan baik.

"Sebaiknya kita tidur, Baek. Kau masih ada pekerjaan penting besok pagi."

"Tentu, Kyung. Lagipula aku sudah mengantuk dan ingin merebahkan tubuhku di kasur yang nyaman."

Mafia Wants A Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang