♘ 27 ♘

5.8K 549 49
                                    

Chanyeol memarkirkan motornya asal-asalan dan berlari masuk ke markas Tuan Xi, revolver di tangan kanannya. Rasa sakit di kepalanya diabaikannya, karena saat itu yang terpenting adalah mengetahui keadaan sekitar. Namun, suasana yang sepi membuatnya merasa curiga. Apakah mungkin dia telah salah tempat?

Namun, keraguan Chanyeol segera sirna saat dia melihat sosok yang memeluk pria terluka dengan banyak luka tembak. Mata Chanyeol terbuka lebar ketika dia menyadari bahwa pria itu bukanlah orang sembarangan.

"Yakuza?"

"Chanyeol Hyung?"

"Jimin? Bagaimana kau bisa di sini?" tanya Chanyeol heran. Dia mengenal keluarga Jimin yang sangat protektif terhadapnya, dan Jimin tidak mungkin melakukan perjalanan sendirian.

"Aku mengikuti Suga Hyung. Mingyu menghubungiku tadi. Aku khawatir akan kehilangan jejak Suga Hyung."

"Saudara-saudaraku, mereka ada di dalam?"

"Mereka selamat, meskipun beberapa terluka parah. Aku melihat salah satu saudaramu membawa pria terluka dengan banyak luka tembak di punggungnya. Dan, mereka membawa kepala seseorang. Sehun dan Kai bahkan bermain-main dengan kepala itu."

Chanyeol merasa lega. Tuan Xi pasti sudah mati. Namun, dia merasa bersalah karena kekacauan hari ini, merenung mengapa dia begitu lemah sampai bisa diserang racun itu.

"Kau melihat seorang pria dengan wajah manis?"

"Kyungsoo dan Baekhyun, bukan? Kai membawa Kyungsoo ke rumah sakit karena luka di kepala. Baekhyun masih bersama Kris Hyung dan V Hyung, mereka bertengkar."

Chanyeol mengangguk, merasa lega bahwa Baekhyun dalam keadaan aman. Tanpa mempedulikan pandangan heran dari Jimin, dia melangkah masuk. Bau busuk mulai menusuk hidungnya, dan dia melihat mayat-mayat bersimbah darah tergeletak di sekitar.

Sebenarnya Chanyeol sudah terbiasa dengan bau khas darah manusia, hanya saja saat ini kepalanya tidak bisa diajak berkerja sama. Rasa sakit mulai mengambil alih kesadarannya.

"Kau seharusnya sadar dengan perbuatanmu Kris Hyung! Kau menukarkan mata Baekhyun pada Tuan Xi! Bagaimana jika aku tidak bisa menghentikanmu saat itu hah!"

Chanyeol terdiam, berusaha mencari sumber suara, dibalik ruangan kecil, terlihat V tengah mencengkram kemeja Kris, kali ini Chanyeol lebih memilih mendengarkan mereka berdua, terlebih saat nama Baekhyun dilontarkan oleh V.

"Aku melakukan ini karena terpaksa."

"Terpaksa kau bilang? Kau tau jika Baekhyun hamil bukan?! Bagaimana bisa kau melakukan ini padanya!"

V terlihat menahan kekesalannya pada Kris, mengabaikan rasa sakit dari tangan kanannya. Ia kehilangan jari jempol disaat menghentikan tingkah gila Kris tadi, V merasa sakit hati dengan pengkhianatan Kris. Tapi disisi lain ia juga merasa kesal, mimpinya sedari kecil harus putus, menggambar tanpa adanya jari jempol bukanlah hal yang mudah.

"Apa kau pernah berada di posisiku V? Jatuh cinta pada orang buta, dan kau tau apa yang membuatku melakukan ini?! Ia menjadi gila karena tidak bisa melihatku, apa kau tau bagaimana rasanya hah!"

"Apa hanya mata Baekhyun yang ada di otakmu!"

Kris terdiam sesaat, enam hari yang lalu dunianya runtuh seketika. Tao mendapatkan pelecehan dari tetangganya, pria manis itu tidak bisa melawan. Kris ingat bagaimana teriakan Tao memanggilnya dari telfon, mengatakan jika ia bukanlah pria yang baik, bahkan mengancam ingin bunuh diri, jika tidak bisa melihat Kris secepatnya.

Mafia Wants A Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang