ooOoo
Baekhyun mengerang lembut, berusaha mengumpulkan kesadaran untuk memulai hari ini, semalam ia dipaksa Chanyeol untuk libur. Dan Baekhyun dengan senang hati menuruti, lagipula dua hari yang lalu lokernya diisi dengan cat merah, beberapa buku tugasnya malah robek. Kyungsoo dan Luhan hampir saja menarik Baekhyun untuk pergi mencari pelakunya keruangan CCTV.
Tapi pesan yang dikirimkan Chanyeol dan Kai malah membuatnya mundur, bagaimana tidak dua pria itu malah menyuruhnya pulang dengan cepat, Baekhyun belum sempat mengatakan jika ia harus pergi keruangan CCTV, pesan baru dari Chanyeol malah membuatnya berlari meninggalkan Kyungsoo dan Luhan didepan kantor.
Hyungnim❤
Pulanglah dengan cepat kecil, aku membuatkan masakan untukmuAh jika mengingat hari itu Baekhyun selalu merona sendirian, ia menghirup bau yang tidak asing, perpaduan mint dan citrus membuatnya kesadarannya terkumpul sepenuhnya. Baekhyun hampir saja menjerit jika saja ia tidak menutup mulutnya, Hyungnim tertidur dan memeluk tubuhnya.
"Hyu_"
Baekhyun menelan ucapannya saat melihat raut lelah diwajah Chanyeol, ia mengusap rambut Chanyeol dengan lembut, jika dipikir-pikir tadi malam mereka tidak sampai memasukkan bagian pria itu kedalam miliknya. Baekhyun kepalang takut menatap benda aneh yang terlihat seperti botol kecap.
"Hyungnim pasti lelah sekali, beban apa yang dia bawa sampai selelah ini."
Baekhyun menjerit kaget saat tangan Chanyeol tiba-tiba mengcengkram bagian belakangnya, spontan ia berteriak keras, okey bisa dikatakan sperma Chanyeol masih ada disana, karena Chanyeol hanya menggunakan paha Baekhyun sebagai gantinya.
"HYUNGNIM! Aku tau kau sudah bangun, jangan menjahiliku!"
Chanyeol malah semakin memeluk tubuh si mungil, mengusapkan kepalanya diarea dada Baekhyun sembari meremas bagian belakang Baekhyun beberapa kali, mengabaikan wajah si mungil yang sudah memerah menahan kesal.
"Hyungnim! Isssh!"
"Teriakanmu luar biasa sekali kecil."
Chanyeol dengan tidak rela melepaskan pelukannya lalu menatap Baekhyun dengan tatapan aneh. Si mungil mengulum bibirnya lembut lalu menutup wajahnya karna merasa malu dengan tatapan Chanyeol.
"Kecil?"
"Hyungnim, aku malu, jangan melihatku!"
"Aku bahkan sudah melihat seluruh tubuhmu, lantas kenapa kau malu padaku hm?"
Wajah Baekhyun semakin merona, sial ia ingat bagaimana benda tak bertulang itu menjelajahi setiap jengkal tubuhnya. Akh jika ia mengingat kejadian semalam, bisa-bisa ia berakhir memalukan disini, desahannya sangat keras bahkan Baekhyun bisa mendengarkan beberapa orang tengah menguping didepan pintu kamar.
"It_itu_"
"Itu?" tanya Chanyeol sembari menaikkan alis lengkap dengan smirk yang ia torehkan diwajahnya.
"Itu_ emm Hyungnim aku lapar."
Chanyeol tanpa sadar tertawa, ia bangkit dari acara tidurnya, mengabaikan mata polos Baekhyun menatap miliknya yang tidak tertutup sehelai benang. Tangan kanannya mengusak rambut Baekhyun, lengkap dengan ciuman dibagian bibir.
Baekhyun terdiam lalu menyentuh bibirnya yang baru saja dicium pemimpin Phoenix ini. Telinganya memerah bahkan nafasnya mendadak sesak.
"Hyun_"
"Kau lucu sekali, hm aku akan membuatkanmu makanan, jangan mandi dibawah lagi Baek, kau bisa menungguku beberapa menit."
Baekhyun mengangguk, lagipula ia tidak ingin mengulangi kebodohannya, Baekhyun menatap punggung Chanyeol yang sudah ditelan pintu kamar mandi. Baekhyun menggigit bibirnya, sial semalam itu benar-benar intens, okey abaikan fakta bahwa ia tidak jadi memasukkan milik Hyungnim kedalam tubuhnya, hanya saja aaaah jika semakin di ingat, Baekhyun tidak bisa melupakannya bahkan ia masih merasakan kejadian semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Wants A Baby
FanfictionChanyeol, pemimpin mafia paling ditakuti di Korea Selatan, memimpin jaringan kriminal internasional yang dikendalikan oleh tiga pria dominan di setiap negara. Anggotanya dipilih dengan sangat ketat melalui ujian yang melewati batas kewarasan. Denga...