♘ 24 ♘

5.3K 625 55
                                    

"Jadi kita akan menyerang Tuan Xi saat ia melewati jalan ini, anggap saja sebagai peringatan bahwa kita menerima tantangan darinya."

Terlihat beberapa pria berkumpul, fokus pada selembar kertas besar di tengah mereka, sementara gumaman setujuan terdengar halus dari anggota Phoenix lainnya.

"Tapi Kris Hyung, siapa yang akan menyerang Tuan Xi?"

"Aku dan Baekhyun. Setidaknya kita harus memberinya gertakan karena sudah melibatkan anaknya dalam masalah ini," ujar Kris sambil menyulut sebatang rokok, sepertinya dia ingin meredakan tekanan yang ada di pundaknya.

Menggantikan Chanyeol sementara dalam memimpin Phoenix tidak mudah. Jaehyun bahkan rela meninggalkan pekerjaannya sebagai dosen demi Phoenix. Baginya, Phoenix adalah rumah, dan sulit baginya untuk tetap berjalan jika rumahnya hancur.

"Kau yakin, Hyung? Maksudku, Tuan Xi bisa melukai Baekhyun. Aku tidak ingin mengambil risiko. Dia memang sudah menjadi bagian dari kita, tapi setiap jengkal tubuhnya adalah milik Hyungnim. Sangat beresiko jika kita ajak dia dalam penyerangan kecil ini."

Lucas menatap mata Kris dengan serius. Meskipun dia tidak meragukan rencana Kris, tapi keselamatan Baekhyun dan Kris adalah prioritasnya. Dia tidak ingin suasana di Phoenix semakin tegang, terutama setelah kekacauan yang ditimbulkan oleh Xiumin. Lucas juga menyadari bahwa terlibat dalam perasaan romantis bisa membawa risiko besar, itulah sebabnya dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya saat ini.

"Aku mengerti risikonya, Lucas. Tapi jika kita tidak membawa Baekhyun dalam penyerangan ini, musuh kita akan menganggapnya sebagai beban yang mudah. Kita harus menunjukkan pada mereka bahwa pasangan Hyungnim bukanlah orang yang bisa mereka remehkan."

J-Hope mengangguk setuju dengan rencana Kris, menyadari bahwa Baekhyun dan Jungkook saat ini merupakan tanggungan berat bagi kelompok mereka, ditambah lagi Jungkook yang harus dijaga 24 jam karena kelumpuhan yang dialaminya. Kris merokok, mencoba melepaskan tekanan yang mencekiknya.

"Baiklah, jika itu keputusanmu, Hyung, kami akan mengikuti rencana ini," ujar Sehun sambil tersenyum tipis, meski baru saja mengabarkan pada para penggemar bahwa comeback mereka dibatalkan.

"Setelah melihat jadwal Tuan Xi, saya memprediksi dia akan melewati jalan itu pukul tiga sore, dengan dua mobil pengawal di belakangnya. Cukup melumpuhkan salah satu roda mereka, kita bisa berhasil 75%," jelas Mingyu sambil menatap layar laptopnya dengan serius, sedang meretas keamanan milik Tuan Xi.

"Apa kita akan memanfaatkan anaknya untuk membuatnya keluar?" tanya Kai.

"Maksudmu, Kai?" tanya Chen, mencoba memahami.

"Begini, apakah kita akan menculik dua anaknya? Itu bisa menjadi rencana cadangan jika Baekhyun gagal menembak Tuan Xi," jelas Kai.

Chen mengetukkan tangannya, sedikit berfikir, ia menatap kearah Mew dan Sehun, entah kenapa ia memiliki felling, jika dua orang ini tengah tertekan setelah mendengar nama anak Tuan Xi disebutkan.

"Xi Luhan dan Gulf. Aku tidak tahu banyak tentang Gulf ini, sepertinya Tuan Xi mengirimnya ke Thailand dan mengubah namanya. Dia pernah bermain drama bersama Mew Hyung," kata Mark sembari membaca identitas Gulf di layar ponselnya.

"Kau apa? Memainkan peran drama bersama? Jangan katakan jika drama yang membuat Jisung sialan ini membaca kalimat misekakunoi berkali-kali!"

Eunwoo menunjuk ke arah Jisung yang tertawa tanpa dosa, seolah-olah menatap wajah Eunwoo yang marah adalah hiburan tersendiri. Tentu saja Jisung tahu bagaimana kabar setiap Kakaknya yang tersebar di beberapa negara, terlebih dengan anggota Phoenix yang mengambil pekerjaan sebagai bintang. Cukup memudahkan Jisung memantau mereka, seperti drama Thailand yang dibintangi oleh anggota Phoenix, lagu yang dinyanyikan Sehun dan Kai, atau karya terbaru V, Suga, dan RM untuk menyambut hari-harinya.

Mafia Wants A Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang