♘04♘

18.3K 2K 157
                                    

Park Chanyeol, seorang pemimpin mafia yang karismatik namun tak kenal belas kasihan, dengan kecerdasan dan kecerdikan yang mengagumkan. Selain mengendalikan dunia kriminal, ia juga memimpin Park Company, perusahaan multinasional terbesar yang menjalankan operasinya di sepuluh negara berbeda, dengan anggota-anggotanya yang setia memantau dari kejauhan. Namun, sedikit yang mengetahui bahwa Chanyeol telah menempatkan tiga orang kepercayaannya di setiap negara yang ia kuasai.

Chanyeol memiliki kepercayaan yang sangat minim pada orang lain, kecuali pada anggotanya sendiri. Ia menolak basa-basi dan menganggapnya sebagai pemborosan waktu. Bagi Chanyeol, cinta hanyalah ilusi yang membuat manusia kehilangan akal sehat, dan ia tidak tertarik pada hal tersebut.

Masa lalu Chanyeol dipenuhi dengan luka yang dalam, termasuk pengalaman traumatis dengan ibunya sendiri yang pernah menyiksanya. Hal ini merupakan bagian dari kisahnya yang belum pernah ia bagikan dengan siapapun, karena hanya membuka luka tersebut kembali akan menyakitkannya.

Meskipun pernah memiliki hubungan asmara, hubungan tersebut berakhir tragis ketika pasangannya berselingkuh. Chanyeol tidak tertarik pada hubungan intim, dan lebih memilih fokus pada kegiatan kriminal dan tantangan berbahaya lainnya, seperti meletakkan bom di tempat-tempat yang strategis.

Ketika seluruh anggotanya kembali ke Korea Selatan, mereka dihadapkan pada berbagai masalah besar yang membutuhkan penyelesaian. Mereka harus berhadapan dengan musuh-musuh dari berbagai kelompok mafia lain yang mengincar kekuasaan mereka.

Meskipun anggotanya terlihat ramah dengan senyuman manis, jangan tertipu, karena di balik senyum itu tersembunyi kematian. Chanyeol mengangkat anggotanya sejak mereka masih anak-anak, dan ikatan yang terjalin selama bertahun-tahun membuatnya menyadari bahwa mereka bukan hanya sekadar rekan, melainkan keluarga.

Chanyeol membentuk kelompok ini setelah melarikan diri dari seorang wanita yang dianggapnya setan. Seiring berjalannya waktu, ia semakin memperluas jaringannya dengan memilih anggota-anggota dengan masa lalu yang sulit dan tidak mudah dipercaya.

"Ah, bagaimana caranya untuk mendapatkan sperma?" gumam Chanyeol sambil menatap keluar jendela dengan tatapan kosong. Mungkin Chanyeol kurang tertarik pada hal semacam itu. Hal yang agak aneh baginya, karena Chanyeol tidak pernah merasa terangsang. Meskipun di mata banyak orang, seorang mafia mungkin tidak terlalu mempedulikan tata krama, namun anggota Phoenix masih menjaga kesuciannya, kecuali Off tentunya, yang telah menempuh langkah lebih jauh dengan kekasihnya. Kabar beredar bahwa Off akan segera melamar Gun jika saatnya tepat.

Meskipun RM menjadi sutradara film dewasa, itu tidak berarti dia bersemangat dalam membuat film-film panas tersebut. Dia hanya menatap datar dan menguap, menimbulkan tanda tanya dari anggotanya. Meskipun wajar jika gairah meningkat saat menonton, tapi RM hanya menguap malas dan melanjutkan tugasnya.

Terkait Jisung yang selalu membawa kaset dewasa, ternyata itu adalah milik Johnny. Pria tampan itu heran siapa yang memberikannya padanya. Mengingat Jisung yang sangat dijaga di Phoenix, bahkan untuk pesta alkohol pun dia dilarang dan dipaksa minum susu, hal ini menunjukkan harmonisnya keluarga ini karena Jisung dilindungi oleh dua puluh sembilan orang yang menjadi Hyung dadakan.

Chanyeol menggeram kecil, seharusnya dia sadar dengan konsekuensi dari tindakannya ini. Bagaimana mungkin dia bisa memiliki keturunan jika dia tidak bisa mendapatkan pelepasan? Dia memijat kepalanya lelah, cukup membuatnya sakit. Mungkin dia harus menonton video dewasa?

Dengan terpaksa, Chanyeol mengambil salah satu kaset dewasa yang dia sita dari Jisung, memasukkannya ke dalam DVD player. Matanya menatap dengan tatapan datar, bahkan saat bagian inti, Chanyeol tampak tidak tertarik, dan memutuskan untuk mematikan televisi.

Kai merasa Chanyeol terlalu lama. Masalahnya, sudah satu jam berlalu, dan tidak mungkin Hyungnim menuntaskan hasratnya selama ini. Dengan desakan dari Suho, dengan terpaksa Kai mengetuk pintu Chanyeol, mengabaikan kakinya yang mulai gemetar. Pikiran negatif mulai menyerang otak Kai, bagaimana jika Chanyeol marah karena mengganggu waktu privasi yang penting ini? Atau bahkan menembaknya?

Mafia Wants A Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang