♘ 20 ♘

8.7K 1K 170
                                    

ooOoo


Terlihat seorang pria mungil tengah tersenyum kearah cermin, sembari mengulum bibirnya lembut, sesekali ia menahan jeritan kecil dari dirinya. Sosok yang ada dibelakang hanya bisa tersenyum lembut, ia mendukung segala keputusan yang dilakukan sosok dihadapannya ini.

"Kau sangat cantik Baek."

"Ta_tapi aku merasa malu Kyung, ugh kenapa aku malah membayangkan Chanyeol."

Sedikit informasi, Baekhyun diminta memanggil Chanyeol dengan nama tanpa embel-embel kekuasaannya saat ini, hanya Chanyeol, bukan Hyungnim, Presdir Park, atau Tuan Muda. Itu juga atas saran Suho mengingat keselamatan Baekhyun dikhawatirkan jika masih memanggil Chanyeol dengan gelarnya.

"Aku masih ingat beberapa hari yang lalu Baekhyun, saat teror disekolah semakin besar, kau mengurung diri di toilet, melihat bagaimana calon suamimu datang dengan gagahnya, membuatku iri."

Baekhyun semakin merona, mengingat peristiwa dua hari yang lalu, saat berita mengenai CEO terkenal bernama Park Chanyeol melamar seorang namja tersebar dimana-mana, memang tidak ada yang cacat dari lamaran Chanyeol, ia melamar Baekhyun di taman, hanya saja beberapa penggemar menolak Baekhyun karena merasa anak itu tidak pantas berdiri disamping Chanyeol.

Beberapa klien termakan rayuan busuk dan menarik saham mereka dari perusahaan Chanyeol, melihat umurnya yang sudah matang malah memilih seorang anak SMA untuk menjadi pasangannya, ditambah ia melamar seorang pria, mengakibatkan beberapa klien malah berbalik membencinya.

Chanyeol dengan wajah datar mengatasinya dengan cepat, klien yang memiliki otak licik, ia hapus dari daftar kerja sama, ia malah mengambil kerja sama dengan beberapa perusahaan kecil yang sudah sangat ia kenal, dalam dua jam perusahaan Chanyeol kembali seperti biasa.

Jika Chanyeol mendapatkan perilaku tidak menyenangkan dari para klien, maka Baekhyun sebaliknya, teror di sekolah semakin meningkat bahkan sudah mulai menyakiti fisik. Kyungsoo dan Luhan dengan segala topeng mereka, berusaha menahan diri.

Entahlah mereka berdua hanya tidak ingin ikut terlibat dalam masalah anak-anak SMA yang belum dewasa ini. Puncaknya saat Baekhyun dikurung di kamar mandi dalam keadaan basah kuyup, Kris yang tidak sengaja melihat keadaan Baekhyun dari ponselnya, langsung melaporkannya pada Chanyeol.

"Hyungnim, maaf mengganggu waktumu, ada yang ingin kusampaikan."

Chanyeol yang sibuk membahas bagaimana desain interior rumah sesuai warna kesukaan Baekhyung langsung melirik tajam kearah Kris, dengan julukan naga itu langsung menelan salivanya kasar.

"Baekhyun_baekhyun dalam masalah, aku hanya ingin melaporkan hal itu Hyungnim, beberapa anak nakal menjahilinya, bahkan kemarin Jisung menemukan lebam di area lengan."

Anggota Phoenix lainnya terdiam, mereka langsung berpura-pura fokus pada perkerjaan masing-masing, geraman rendah menguar menjadi melodi didalam ruangan.

"Jaehyun, Kai, V, dan Tay. Ikut aku menjemput Baekhyun, sisanya urus markas ini agar terlihat lebih manusiawi, sebisa mungkin hapus bekas darah yang ada disudut ruangan."

Semuanya terjadi sesuai alur, Chanyeol membawa beberapa saudaranya untuk pergi bersama, hanya empat orang dan sisanya tetap fokus pada hiasan dirumah Chanyeol dan penyewaan gereja disudut kota. Chanyeol sengaja menikah dengan keadaan tertutup, mengingat posisinya saat ini tidak bisa bebas.

Mafia Wants A Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang