"Hyungnim, kami pulang."
Sehun masuk membawa empat kantong belanja, diikuti oleh Baekhyun yang membawa sisanya.
"Baekhyun, biarkan aku yang membawanya. Itu cukup berat," ujar Suho, menawarkan bantuan.
"Tidak usah, Hyung. Aku baik-baik saja. Ini tidak seberat itu, Hyung," tolak Baekhyun, tidak ingin merepotkan orang lain.
"Tidak apa, Baek. Ini permintaan dari Hyungnim," kata Suho dengan wajah memelas, sebenarnya itu hanya keinginan Suho untuk membantu Baekhyun, ia cukup perih melihat bagaimana tubuh kecil Baekhyun membawa kantong belanja yang cukup besar.
Baekhyun mengangguk, mau tidak mau ia menyerahkan kantong itu pada Suho, diiringi ucapan terima kasih yang diucapkan beberapa kali. Tubuhnya tersentak mendengar suara kecil dari arah sofa, spontan mengikuti naluri, ia langsung mengarahkan pandangannya ke sana. Disana, Chanyeol tengah menatapnya, dengan tangan yang memegang segelas susu.
"Hyungnim?"
Baekhyun terdiam beberapa detik saat Chanyeol menepuk bagian sofa di sampingnya, Sehun yang gemas langsung mendorong tubuh mungil itu, memberikan kode agar Baekhyun duduk di samping Chanyeol.
"Duduk di sampingku, kecil."
"Hm? Apa tidak masalah, Hyungnim?"
"Aku yang menyuruhmu. Kenapa kau malah mengatakan kalau aku keberatan, hm?"
"Ah, iya, Hyungnim."
Baekhyun duduk di samping Chanyeol dengan keringat dingin yang mengalir di area wajahnya. Ia bahkan duduk di sudut sofa, agar Chanyeol tidak terganggu, tapi yang ia dapatkan malah sebaliknya. Chanyeol menarik tangannya, menyandarkan kepala anak manis itu di dadanya, bahkan dengan santai memangku Baekhyun, mengurung tubuh mungil itu dengan tangannya.
"Ini, minumlah," ujar Chanyeol sembari memberikan gelas ke tangan Baekhyun. Si mungil hanya bisa mengangguk dan mengulum bibirnya.
Baekhyun bisa mencium bau parfum Chanyeol, tidak terlalu pekat, tapi bau itu cukup membuat Baekhyun merasa tenang, ditambah saat ini kepala Chanyeol berada di bahunya.
"Bagaimana sekolahmu hari ini, kecil?"
"Itu, itu, anu."
"Hm?"
Chanyeol bergumam tepat di telinga Baekhyun, tindakannya sukses membuat si mungil bergerak gelisah. Sumpah demi apapun, suara Chanyeol sangat dalam dan basah. Baekhyun menelan salivanya gugup, posisi mereka sangat intim sekarang. Baekhyun bahkan bisa merasakan bagian pribadi dari sosok yang memangkunya ini, tapi bagaimana bisa milik seseorang bisa sebesar ini, bahkan saat itu tidak terbangun?!
"Hari ini sangat baik, Hyungnim. Terasa lancar bahkan Kyungsoo dan Luhan mengatakan kalau aku sebagai sosok yang beruntung."
"Kecil, kau beruntung memiliki mereka. Lalu, apa ada yang menyakitimu?"
Baekhyun mengulum bibirnya lembut. Menyakiti dalam artian apa? Kalau secara fisik, mungkin hari ini tidak ada yang berani menyentuhnya, karena statusnya sebagai adik dari idol terkenal bernama Kim Jongin tengah hangat diperbincangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Wants A Baby
FanfictionChanyeol, pemimpin mafia paling ditakuti di Korea Selatan, memimpin jaringan kriminal internasional yang dikendalikan oleh tiga pria dominan di setiap negara. Anggotanya dipilih dengan sangat ketat melalui ujian yang melewati batas kewarasan. Denga...