♘ 25 ♘

5.6K 620 60
                                    

"Cukup berpegangan padaku, Baek. Kau tahu aku bukan pengendara yang handal," kata Kris sambil memasang helm hitam pada Baekhyun, lengkap dengan baju anti-peluru yang baru saja ia dapatkan dari Suga. Kris sudah terbiasa dengan luka tembakan, jadi sepuluh peluru mungkin tidak akan membuatnya tumbang.

"Acungkan jari tengahmu. Ingat, Baek, kau harus menunjukkan sisi ganas mu. Kau paham maksudku, bukan?" tegas Kris.

"Baik, Hyung. Aku paham. Kau tenang saja, aku akan mengacungkan jari tengahku dan meludahi wajah Tuan Xi," jawab Baekhyun dengan tekad.

Kris tersenyum tipis, mengambil motor kesayangannya. Sejenak, kenangan lucu terbesar di pikirannya tentang bagaimana ia mengejar Jisung dengan motor ini saat umur bocah itu sudah legal.

"Kenapa kau tersenyum, Hyung?" tanya Baekhyun.

"Tidak, aku hanya mengingat masa lalu," jawab Kris. "Kau sudah siap, Baek? Cukup fokus menembak Tuan Xi, sisanya, aku akan mengurusnya."

Baekhyun mengangguk tipis, menatap kaki jenjang Kris yang menahan motor dengan mantap. Perlahan, ia menaiki motor ninja kesayangan Kris, memeluk pinggang pria itu erat. Kris melaju dengan kecepatan penuh, membuat tubuh Baekhyun merasa melayang.

"Hyung, bisakah kau pelan sedikit? Nyawaku terasa akan tercabut," pintanya.

"Tenanglah, Baek. Kita baru berada di kecepatan rendah," kata Kris dengan tenang.

Namun, kecepatan mereka hampir mencapai angka 100, dan Kris tetap menambah kecepatannya. Bahkan saat melewati polisi tidur, Kris tetap menambah kecepatannya, membuat tubuh Baekhyun terlonjak.

Baekhyun memegang erat tubuh Kris, merasa bahwa pria ini benar-benar menguji adrenalinnya. Seharusnya ia memilih Sehun sebagai partner penyerangan ini. Setidaknya, pria itu berkendara dengan lebih waras.

"Hyung, pelankan sedikit. Aku bisa mati," desak Baekhyun.

"Arah jam sembilan, mobil Tuan Xi. Bersiap, Baek. Ada dua mobil pengawal. Aku akan berusaha menghindari tembakan mereka, kau fokus membidik bagian tubuh yang bisa kau tembak," ujar Kris serius.

"Ba... Baik, Hyung," jawab Baekhyun, berusaha menenangkan diri dalam keadaan yang penuh tekanan.

Kris meningkatkan kecepatan motornya, mengabaikan pekikan Baekhyun di belakangnya. Fokusnya saat ini hanya pada upaya menabrak mobil pengawal Tuan Xi.

Brak!

Kris tersenyum saat mobil pengawal di belakangnya terpancing, dan salah satu pengawal mengeluarkan pistol dari balik jasnya. Ia menoleh ke belakang, menatap titik fokusnya dengan sinis, saat mobil pengawal itu menabrak pembatas jalan.

"Hyung, lihat ke depan, kau membuatku takut!" pekik Baekhyun.

"Tenanglah, Baek. Aku sudah berpengalaman," jawab Kris.

"Tapi tetap saja, aku tidak bisa membiasakan diri untuk hal ini. Terlalu menakutkan," keluh Baekhyun.

"Tenanglah, cukup berpegangan. Tinggal satu mobil pengawal lagi. Bisakah kau menembak ban belakang mobil di depanmu, Baek?" tanya Kris.

"Tentu saja, aku akan mencobanya," jawab Baekhyun.

Baekhyun menekan bahu Kris dan menaikkan tubuhnya sedikit untuk menatap target di depannya, mengingat tinggi Kris yang menjulang.

"Aaaaa, Hyung! Kau membuatku jantungan!" teriak Baekhyun saat Kris melakukan manuver zig-zag untuk menghindari tembakan dari depan.

"Tembak bagian kepala, Baek. Dia membutuhkan waktu dua puluh detik untuk mengisi peluru. Saat detik pertama, ia akan mengeluarkan kepala untuk menembak kita. Kau harus mengambil langkah terlebih dahulu," instruksi Kris.

Mafia Wants A Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang