Baekhyun berusaha menyelesaikan kue terakhir. Ia sudah menghabiskan tiga puluh cemilan, empat loyang kue, dan enam makanan berat: spaghetti, pasta, jajangmyeon, salad, steak ayam, dan nasi goreng kimchi.
"Masih ada waktu sepuluh menit lagi, Baek. Kau bisa berhenti sebentar," ujar Suho mengingatkan Baekhyun. Anak manis ini sekarang terlihat seperti hamster, lucu dan menggemaskan dengan wajahnya yang penuh dengan makanan. Suho harus menahan diri agar tidak mencubit pipi Baekhyun.
"Tapi hanya satu kue yang tersisa, Hyung. Ini juga kue kesukaanku, strawberry."
Baekhyun berusaha menyuap kue terakhir. Kue ini memang tidak terlalu besar, hanya ukuran menengah, tapi tetap saja menghabiskan lima loyang kue sekaligus membuatnya kenyang. Wajah Baekhyun sudah memerah menahan perutnya saat ini.
Dengan bantuan air putih, Baekhyun akhirnya berhasil menghabiskan kue terakhir. Perutnya terlihat lucu sekarang, sangat berbeda dari saat ia baru tiba. Kai dan Sehun hanya bisa menelan salivanya dengan kasar. Beruntung mereka belum pernah dipaksa oleh Chanyeol, pria itu agak mengerikan jika sudah mengancam seseorang.
"Kau sudah kenyang, Baek?"
"Sudah, Suho Hyung. Rasanya penuh sekali, perutku agak sakit."
Baekhyun mengelus permukaan perutnya yang sedikit menggembung. Baru kali ini ia merasa sepenuh ini. Biasanya ia hanya makan semangkuk nasi atau roti yang ia beli di tempat Kyungsoo bekerja. Tapi saat ini, lidahnya bisa merasakan makanan yang sering diagungkan orang lain, rasanya sangat enak.
"Syukurlah jika kau kenyang, Baek. Hyungnim mengirimkan pesan, jika malam nanti kau akan pergi dengannya."
Baekhyun yang sedari tadi fokus pada perutnya langsung menoleh ke arah Suho. Tunggu, kalau malam ini berarti hanya dua jam lagi, ia akan pergi dengan manusia dingin dan aneh yang dipanggil Hyungnim. Hah, padahal ia harus menunggu perutnya tidak penuh dulu. Tapi ya sudahlah, setidaknya sekali dalam seumur hidup Baekhyun bisa berpergian dengan kendaraan beroda empat.
"Pergi ke mana, Suho Hyung?"
"Membeli pakaian dan alat-alat sekolah, Baek. Hyungnim bahkan menyuruh Kai mengambil seragammu ke rumah lama bersama Sehun. Mulai sekarang, rumahmu di sini. Kami akan menjagamu, terlebih tiga hari lagi anggota kami akan berkumpul."
Baekhyun mengangguk lucu. Ia tidak paham dengan jalan pikiran manusia dingin dan aneh yang dipanggil Hyungnim. Ia bahkan mengatakan hal yang aneh tentang dirinya. Baekhyun tidak mengerti kalimat "sekali" dan kalimat aneh lainnya. Yang jelas, entah kenapa Baekhyun merasa hangat di sini, mungkin karena banyak yang mencemaskan dirinya dan memberikan dia makanan. Sungguh manusia yang terlalu polos.
"Waah, aku tidak sabar memakan nasi padang yang akan dibawa EunWoo," ujar Kai sambil mengelus perutnya. Sehun memutar bola matanya malas, pasti saat mereka berkumpul rumah ini akan terlihat seperti kandang sapi.
"Mungkin kau akan ditertawakan Bright, mengingat otakmu sangat kecil, Kai!"
"Diam kau, Oh Sehun!"
Baekhyun tersenyum tipis mendengar pertengkaran Sehun dan Kai. Mereka terlihat seperti sahabat lama yang saling memaki, walaupun begitu Baekhyun sadar jika mereka saling menyayangi. Kai dan Sehun ini sama persis seperti Luhan dan Kyungsoo, dua sahabatnya yang juga sering adu mulut bahkan tak jarang saling menjambak.
"Kenapa kau tersenyum, Baek?" tanya Suho dengan pandangan heran. Jujur saja, anak ini tergolong santai saat diculik. Ia bahkan tidak menyadari bahwa ia berada di kota yang berbeda, jauh dari rumah. Tapi wajahnya seolah-olah mengatakan ia bahagia di sini. Suho terkadang tidak bisa memahami manusia. Jalan pikiran mereka terlalu rumit, karena itu sampai saat ini ia lebih memilih sendiri tanpa pasangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Wants A Baby
FanfictionChanyeol, pemimpin mafia paling ditakuti di Korea Selatan, memimpin jaringan kriminal internasional yang dikendalikan oleh tiga pria dominan di setiap negara. Anggotanya dipilih dengan sangat ketat melalui ujian yang melewati batas kewarasan. Denga...