♘ 14 + Cast ♘

12.2K 1.3K 282
                                    

ooOoo

Chanyeol menyeka luka dibagian lengan Baekhyun, ia bernafas lega setelah memastikan jika peluru itu hanya menggores permukaan kulit si kecil. Baekhyun menunduk ketakutan, nafasnya terasa sesak, beberapa kali ia kesulitan untuk bernafas karna masih shock dengan kejadian tadi.

"Kecil, jangan menangis, aku sudah mengobati lukamu."

Chanyeol berjongkok didepan Baekhyun, mengabaikan kaki kanannya yang masih menyisakan peluru didalam sana. Ia tersenyum tipis, sembari menggoda Baekhyun beberapa kali, seharusnya ia menyadari jika berpergian tanpa pengawasan yang ketat akan sangat berbahaya, ditambah status Baekhyun yang saat ini ada di dalam hidupnya perlahan naik, tidak menutup kemungkinan jika ada pihak lain, yang akan mengancam dirinya melalui Baekhyun.

"Hyungnim, aku takut darah."

"Hal yang wajar jika kau takut pada darah kecil, nah tidak ada lagi darah di tubuhmu, kau sudah bisa membuka mata sekarang."

"Be_benarkah?"

Chanyeol mengusap rambut Baekhyun, mencoba memberikan rasa nyaman melalui sentuhannya. Seperkian detik Baekhyun membuka matanya, ia menatap iris kelam Chanyeol. Menyadari jika masih ada darah yang menetes dari kaki Chanyeol, ia menelan salivanya kasar. Oke tadi Hyungnim tertembak di bagian kaki bahkan punggungnya juga terkena pecahan kaca. Dan sekarang kenapa ia malah menghibur Baekhyun?

"Hyung_Hyungnim."

"Hm?"

Chanyeol berdehem sebentar, mencoba melupakan rasa sakit akibat tusukan kaca tadi. Ia mengepalkan tangan kiri yang berada dibelakang tubuhnya. Ditambah kaki kanannya sudah mulai mati rasa, Baekhyun yang menatap kondisi Chanyeol berbalik menangis keras.

"Hyungnim!!!! Hiks Hyungnim berjanji akan sehat selalu, tapi kenapa sekarang Hyungnim terluka?! Hyungnim berbohong padaku!"

"Aku juga tidak menyangka akan ada kelompok pencuri Baek."

Chanyeol terpaksa berbohong, ia takut jika perkerjaan yang ia geluti sekarang diketahui oleh Baekhyun, mungkin ia akan pergi dari kehidupan yang baru saja ia buka untuk si kecil ini.

"Pencuri? Hiks kenapa mereka tega sekali! Kenapa mereka menembak kita Hyungnim, aku bahkan tidak membawa uang sepeserpun. Hiks bahkan pakaian kita tidak ma_"

Baekhyun terdiam, ia mengulum bibirnya setelah menyadari ucapannya mengenai pakaian yang tidak mahal, ia menoleh kearah lain dengan wajah yang sudah memerah, kenapa ia baru menyadari jika tampilan mereka ini sangat disukai pencuri.

"Kenapa dengan harga pakaian kita hm?"

"Ahahaha itu, aku tidak tahu Hyungnim."

Tangisan Baekhyun tadi berubah menjadi gelak tawa, setelah menyadari kebodohannya sendiri. Sial ia malu sekali dihadapan Chanyeol, padahal ia juga ikut serta saat membeli pakaian ini, dan harganya bisa membuat Baekhyun sakit jantung.

"Kenapa kau lucu sekali hmm."

Chanyeol dengan santai mencubit pipi Baekhyun, menikmati bagaimana kekenyalan disana meresap kearah kulitnya, sial kenapa rasanya sangat menyenangkan? Kemarahan yang sedari tadi ia tahan karena melihat Baekhyun terluka, terkikis perlahan setelah memegang pipi chubby ini.

"Kau racun sesungguhnya Baek."

"Eng?"

Baekhyun memiringkan kepalanya, menandakan ia heran dengan sikap Chanyeol, jika Baekhyun racun berarti ia sangat berbahaya dan tidak baik untuk Hyungnim.

"Hyungnim, racun itu tidak baik! Apa aku membahayakan kehidupan Hyungnim?"

"Kau akan mengerti setelah menjadi sosok yang dewasa."

Mafia Wants A Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang