V menatap goresan pensil yang baru saja ia gambar diatas kertas, terlihat jelas detail dari gambaran sosok yang ada disana, mulai dari wajah dan mata yang terlihat hidup. Beberapa jam yang lalu, ia menjemput Hyungnim dan Baekhyun bersama Suho dan Kris. Entah kenapa semenjak Kris mengatakan ada sosok halus, pikiran V langsung melayang kesana-kemari.
Disisi lain ia tau bahwa tidak akan ada yang berkhianat disini, hanya saja dari penjelasan Kris tadi, mendadak pikirian negatif yang sedari kemarin bersarang mulai keluar. Tujuan Hyungnim membawa Baekhyun kedalam mansion itu untuk apa?
Bisa jadi jika Baekhyun sendiri yang berkhianat, tapi anak itu terlihat santai dan tidak mengerti teknologi, bahkan untuk mengoperasikan beberapa fitur di handphone ia harus belajar lebih jauh bersama Mingyu.
Atau itu hanya kepura-puraan?
V melemparkan pensil yang sedari tadi ada ditangannya lalu berteriak kecil, sial otaknya dipaksa berkerja lebih ekstra sekarang, kenapa disaat seperti ini ia harus mendapati kenyataan bahwa ada pengkhianat, ditambah teror dari penerbit yang selalu membutuhkan jasanya. Padahal V sudah mengatakan ia akan libur bulan ini dan akan lebih menikmati hidup agar bisa menerbitkan karya baru.
"Kau mengerjakan apa V?"
V tersentak ia bahkan tidak sempat menutup sosok yang baru saja ia gambar. Suga dengan santai menarik kertas itu lalu menatapnya dalam, mencoba mengingat wajah yang tertera disana.
"Pemain bola yang kau tabrak, kenapa kau menggambar wajahnya? Bahkan ini sangat detail, aku tau kau tidak pernah berfoto bersamanya V."
Suga menatap V dengan tatapan heran, setahunya anak ini benci dengan pemain bola yang selalu mengikutinya kemanapun, bahkan tidak segan mencari cara agar perhatian V hanya tertuju padanya. Suga sempat memperingatkan anak itu agar tidak terlalu dekat pada V, tapi sayang sekali rasa cintanya mengalahkan rasa takut yang ada ditubuhnya.
"Aku akhh lupakan saja Suga, jangan ikut campur."
"Ck aku harus ikut campur V, terlebih kau sangat membenci sosok ini."
"Aku hanya merasa bersalah."
Suga menaikkan alisnya, baru kali ini ia mendengar kalimat yang mengatakan V bersalah pada seseorang, biasanya anak ini akan tertawa dengan nada keji setelah menghancurkan seseorang bahkan tidak jarang melemparkan beberapa lembar uang untuk menghina sosok yang berhasil ia jatuhkan.
"Seorang Kim Taehyung merasa bersalah? Kau bercanda denganku hah!"
"Aku membaca suratnya! Dan kau tau ia mengatakan jika menjadi pemain sepak bola adalah impiannya Suga, dan aku merusaknya! Aku membuatnya lumpuh!"
Suga terdiam sesaat, yang ia tau bersama RM, hanya kabar V menabrak seseorang, untuk kondisi lebih detail dari korban V, ia tidak tahu, baginya itu hanya akan membuang waktu.
"Kau apa?"
"Aku membuatnya lumpuh, kau dengar aku? Sebaiknya kau keluar!"
V merampas kertas gambarnya dari tangan Suga, mendorong pria pucat itu keluar dari kamarnya, meninggalkan Suga yang menyeringai tipis, setidaknya ia sudah menemukan salah satu kelemahan V. Jeon Jungkook, salah satu penggemar komik V, hanya komik yang berisi misteri pembunuhan dan beberapa detektif yang berusaha memecahkan kasus itu, teror berdarah yang berjalan seiringan dengan waktu.
Jika hari ini menunjukkan jam 1 siang, maka yang akan mati ada sosok yang lahir di tanggal 1 dan tepat pada jam 1 siang, istilahnya pembunuhan tanpa alasan yang jelas. Karya V cukup diterima masyarakat, terlebih bumbu misteri yang diberikan berhasil membuat para pengangum komik terpana, dan nilai plusnya, komikus yang memiliki nama pena V memiliki wajah yang tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Wants A Baby
Hayran KurguChanyeol, pemimpin mafia paling ditakuti di Korea Selatan, memimpin jaringan kriminal internasional yang dikendalikan oleh tiga pria dominan di setiap negara. Anggotanya dipilih dengan sangat ketat melalui ujian yang melewati batas kewarasan. Denga...