ooOoo
"Hyungnim, perutku penuh."
Baekhyun mengelus perutnya yang sedikit menggembung, entah berapa lama ia bermain bersama Chanyeol, bahkan beberapa wanita yang mengaku hamil anak Chanyeol hanya bisa melihat bagaimana pergulatan panas yang mereka lakukan, tidak ada yang berniat menutup pintu bahkan mereka berdua menikmati bagaimana sensasi aneh dari kegiatan tadi.
"Salahmu karena menggodaku kecil, kurasa kita sudah bermain selama dua jam."
Chanyeol melirik kearah jam yang ada di meja kerjanya, sial ia mengutuk dirinya karena bermain terlalu lama, ditambah Baekhyun bahkan belum memakan apapun. Perasaan bersalah mulai muncul dari dirinya, pergulatan selamat dua jam itu akan terlihat kasar jika sang partner tidak suka.
"Maaf karena aku menyuruhmu untuk melayaniku selama dua jam kecil, maafkan aku."
Baekhyun yang sedari tadi tersenyum kecil mengusap perutnya langsung mengalihkan tatapannya kearah Chanyeol, ia menatap bagaimana wajah khawatir dari sosok dihadapannya ini. Tanpa sadar ia membawa tangannya menuju rambut Chanyeol yang kehitaman, mengusaknya dengan sayang.
"Tidak apa-apa Hyungnim, lagipula Hyungnim tidak melukaiku sama sekali, anggap saja ini sebagai latihan saat aku harus melayani suamiku suatu saat nanti."
Chanyeol terdiam, mendadak pikiran negatif mulai menyerang otaknya, jika saat ini Baekhyun masih menduduki kelas 2 SMA, masih tersisa beberapa tahun lagi untuk anak ini menjadi dewasa sepenuhnya. Ditambah statusnya bersama Baekhyun masih belum jelas, mereka hanya sebatas sosok yang diculik dan penculik yang menginginkan seorang anak.
"Aku yang akan menjadi suamimu dimasa depan kecil, jadi anggap saja saat ini kau sedang menguji kedewasaan mu padaku."
Chanyeol terdiam, ia menelan salivanya perlahan, menyadari kebodohannya sendiri, sial apakah itu terdengar terlalu manis? Jujur baru kali ini ia menggoda bahkan mengucapkan kalimat manis untuk pasangannya? Tunggu dulu?! Secara tidak langsung ia mengatakan kalau Baekhyun adalah pasangannya.
"Hehehehe baik Hyungnim, aku akan menunggu. Ugh Hyungnim bisakah kita pulang? Aku mengantuk dan juga lapar."
Chanyeol mengangguk tipis lalu membawa yang lebih mungil masuk kedalam pelukannya, mengabaikan bagaimana tatapan para karyawan kantornya dan beberapa wanita yang selalu saja mengganggu harinya. Chanyeol bahkan tidak tahu nama mereka, pertemuan mereka juga hanya karena bisnis atau kolega yang dengan sengaja menjodohkan anaknya dengan Chanyeol.
"Hyungnim mereka semua melihat kearah kita, apa Hyungnim tidak malu?"
Chanyeol melirik heran kearah Baekhyun, malu dalam artian seperti apa? Mana mungkin ia malu memiliki si kecil ini, bahkan perasaan minder saja tidak pernah singgah di hati Chanyeol. Baekhyun memajukan bibirnya kesal karena Hyungnim tidak menjawab pertanyaannya. Baekhyun memilih menyembunyikan wajahnya diarea dada Chanyeol, sebelum suara berat basah dan dalam menganggu indra pendengarannya.
"Bisakah aku meminta perhatian sedikit?"
Okey semua karyawan agak merinding mendengar ucapan Chanyeol, karna pria ini tidak pernah meminta sesuatu dengan sopan dan tutur kata yang lembut. Beberapa dari mereka bahkan enggan untuk melaporkan penghasilan perusahaan karena takut disemprot oleh Chanyeol.
"Yaa Mr Park?"
"Sosok yang ada di depan kalian ini, adalah calon suamiku, jadi perlakukan dia dengan baik, aku tidak masalah kehilangan beberapa perkerja yang memiliki attitude rendah daripada kehilangan calon suamiku. Terakhir, jangan biarkan ular masuk kedalam kantorku sembarangan, persetan dengan jabatan orang tua mereka, jika aku melihat ular yang menjajakan dirinya disini, aku tidak segan-segan melemparnya dari lantai atas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Wants A Baby
FanfictionChanyeol, pemimpin mafia paling ditakuti di Korea Selatan, memimpin jaringan kriminal internasional yang dikendalikan oleh tiga pria dominan di setiap negara. Anggotanya dipilih dengan sangat ketat melalui ujian yang melewati batas kewarasan. Denga...