♘08♘

15.6K 1.7K 131
                                    

Ia berjalan dengan santai menuju kelas, mengabaikan tatapan semua orang ke arahnya. Tujuan Baekhyun saat ini adalah kelas XI IPS 1. Baekhyun termasuk anak pintar, jadi jangan heran kenapa banyak yang iri dengannya. Ia duduk di area depan, tepat disamping pintu. Disana, Kyungsoo memandang Baekhyun dengan senyuman.

"Baekhyun, bagaimana kehidupanmu sekarang? Sudah lebih baik?"

"Lumayan, Kyung."

Baekhyun tersenyum tipis lalu duduk disamping Kyungsoo. Mereka berbicara banyak hal, bahkan mengenai pemukulan tidak beralasan Kyungsoo kemarin terhadap Kai. Pria ini bahkan baru mengetahui sosok yang ia pukul dengan panci kemarin adalah seorang idol. Mendadak perasaan Kyungsoo diliputi rasa bersalah.

"Aku kemarin memukul wajahnya dengan panci, Baek."

"Apa? Astaga, apa yang Kai Hyung lakukan sampai-sampai kau memukulnya?"

"Itu karna dia menghinaku kerdil!"

"Aaaah, aku paham perasaanmu. Hm, mungkin itu julukan manis untukmu?"

"Manis apanya! Wajah datar keledai itu membuatku ingin menamparnya habis-habisan. Jika saja aku tidak menghormatinya sebagai sepupumu, mungkin kemarin aku sudah menampar dadanya dengan spatula!"

Kyungsoo menampilkan wajah kesal padahal beberapa detik yang lalu ia merasa bersalah pada Kai. Namun, sekarang sepertinya kalimat 'kerdil' berhasil menggali potensi penyiksaan didalam tubuhnya.

"Kau mesum sekali, Kyung."

Baekhyun dan Kyungsoo spontan mengalihkan pandangan mereka ke arah pintu, di sana Luhan dengan senyum secerah mentari pagi menatap mereka dengan tatapan geli. Kyungsoo memutar matanya malas, sudah paham dengan alasan wajah idiot yang ditampilkan Luhan, siapa lagi kalau bukan Oh Sehun, sosok yang sangat Luhan sayangi.

"Hai Lu, kau bahagia sekali hari ini."

"Tentu saja, Baek. Hahahaha, hari ini aku mendapatkan keberuntungan," ujar Luhan dengan wajah yang masih tersenyum, jika saja ia tersenyum lebih lebar lagi mungkin sudut bibirnya akan robek.

"Dia gila, Baek. Acuhkan saja dia. Anak bodoh ini mencari apartemen Sehun."

"Apa?"

Baekhyun berjengit kaget. Seandainya Luhan tahu mengenai kedekatan Baekhyun dan Sehun, bahkan mereka sekarang tinggal di bawah satu atap. Kai dan Sehun membeli apartemen sebagai tempat penyimpanan kehidupan idol mereka. Lagipula, mereka hanya beristirahat selama dua jam di sana, dan selebihnya menghabiskan waktu di markas mereka.

Kai dan Sehun tidak suka kesendirian, karna itu tinggal di mansion bersama Chanyeol adalah pilihan yang tepat. Disana fasilitas mereka lengkap, ada gym dan kolam renang. Bisa dibilang bukit yang mereka beli adalah surga dunia.

"Aku mendapatkan sesuatu di apartemen Sehun," kata Luhan sambil tersenyum dan meletakkan sesuatu di atas meja Baekhyun dan Kyungsoo. Dua pria yang menjadi sahabatnya ini langsung terdiam dengan wajah pucat, bagaimana mungkin Luhan mencuri hal yang pribadi seperti ini.

"Kau memang sasaeng terbaik, Lu. Aku tidak menyangka obsesi aneh mu ini berakhir mengerikan."

"Kyungie, aku ini anak yang baik, jadi tidak mungkin obsesi ini mengerikan. Aku jatuh cinta pada Sehun, bukan sebagai objek fantasi seksual atau untuk menghangatkan rahimku. Entahlah saat menatapnya bersedih saat konser, aku ingin sekali memeluknya."

Luhan menutup tasnya kembali lalu duduk di belakang Kyungsoo dan Baekhyun. Ia ingat sekali pertemuan pertamanya dengan Sehun, saat itu konser besar HunKai. Luhan ingat saat ia pergi untuk membeli bubble tea, dibelakang panggung ia menatap Sehun tengah mengusap rambutnya kasar.

Mafia Wants A Baby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang