26 - Semesta & Kejadian Kak Raga

2.1K 234 64
                                    

"Kejujuran hal penting dalam segala aspek. Selanjutnya terima apapun resikonya."

▪️▪️▪️▪️▪️

Semesta di nyatakan untuk di rawat di rumah sakit selama tiga hari setelah di bawa ke rumah sakit. Selama tiga hari juga Semesta di skors. Jadi setelah pulang dari rumah sakit, Semesta akan langsung masuk sekolah keesokan harinya.

Selama tiga hari di rumah sakit, Semesta sama sekali tak melihat keberadaan Bulan yang menjenguknya. Semesta tahu kalau Bulan benar-benar kecewa dan marah padanya karena ketidak jujuran yang Semesta lakukan.

Bahkan, kata Fahrul beberapa hari lalu Bulan sudah berniat untuk ke kantor polisi. Namun, Ulfa dan Fahrul berusaha mencegahnya. Mereka juga berkata bahwa Bulan seharusnya lebih pengertian karena Semesta sedang berada di rumah sakit. Fahrul juga tidak lagi mengunjungi Semesta setelah perkataan mengenai Bulan.

Pagi ini Bulan sudah siap dengan pakaiannya. Karena hari ini, hari libur dan bertepatan dengan keluarnya Semesta dari rumah sakit, Bulan berniat untuk pergi ke kantor polisi dan melaporkankan semua kesalahan Semesta. Jujur, sangat sulit bagi Bulan untuk melupakan kejahatan Semesta di masa lalu.

Bi Lastri sedari tadi mondar mandir karena dia tahu kalau Bulan akan pergi ke kantor polisi dan melaporkankan Semesta di sana. Akhirnya, Bi Lastri memutuskan untuk menelpon Ulfa. Namun Ulfa tak kunjung mengangkatnya. Dan pilihan terakhir, Bi Lastri menelpon Risa.

"Hallo, Bi, kenapa?" tanya Risa di sebrang telpon.

"Non Risa, ini Non Bulan mau ke kantor polisi lagi."

"Ha? Masih bersikeras buat ke kantor polisi?"

"Iya, Non. Non Bulan tau kalau Den Esta udah keluar dari rumah sakit."

"Risa ke sana ya, Bi."

"Di tunggu ya, Non."

"Iya, Bi, Risa langsung berangkat."

"Hati-hati, Non."

"Iya."

Bi Lastri kembali menyimpan ponselnya ke dalam saku. Dia langsung mengintip ke arah kamar Bulan yang ada di lantai dua. Dan benar saja, Bulab sudah keluar dari kamar dengan pakaian yang rapih.

"Non, mau ke mana?" tanya Bi Lastri saat Bulan sudah sampai di pijakan terakhir tangganya.

Bulan menoleh, "mau ke kantor polisi, Bi."

"Sarapan dulu yuk, Non."

"Bulan udah telat. Bulan langsung aja."

"Bibi masakin nasi goreng kesukaan Non, lho."

"Bi, Bulan harus ke kantor polisi."

"Non, apa gak bisa di pikirin lagi?"

"Apa yang harus di pikirin, Bi? Dia yang nabrak Kak Raga sampai Kak Raga gak di samping Bulan lagi. Otomatis dia juga yang buat Mamah depresi dan Papah pergi. Masih ada alesan buat Bulan gak laporin dia?"

"Non...."

"Silahkan, Lan." Suara itu berhasil membuat Bulan dan Bi Lastri menoleh.

Mata Bulan langsung berkaca-kaca ketika mendapati Semesta yang berbicara. Walaupun Bulan benar-benar dan sangat amat kecewa dengan Semesta, Bulan senang kalau pada akhirnya Semesta bisa keluar dari rumah sakit dengan keadaan yang baik. Terlihat lebam di wajah Semesta juga masih tercetak lumayan jelas.

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang