70 - Hari Bahagia

3.6K 235 271
                                    

Selamat Membaca part terakhir^_^

Jangan lupa kasih vote dan komentar, ya♥️ agar Semesta lebih di kenal lagi. Terima kasih✨

Maaf kalau nggak sesuai eskpetasi dan banyak typo💞

Love you!♥️

▪️▪️▪️▪️▪️

"Kenangan tidak akan mungkin terlupakan. Karena kita menyimpannya di hati bukan di pikiran."

▪️▪️▪️▪️▪

#Flashback On#

Fahrul baru saja sampai di rumah. Dia baru saja pulang sekolah. Saat dia baru saja menyimpan tas di meja belajarnya, telpon yang ia simpan di saku celana sekolahnya berbunyi tanda ada panggilan masuk. Fahrul langsung merogoh sakunya untuk mengecek panggilan tersebut.

Di layar ponselnya terdapat nama Esta. Sebenarnya Fahrul sudah membenci Semesta karena bisa-bisanya Semesta lebih memercayai Karin di bandingkan Bulan, kekasihnya sendiri. Fahrul lebih memilih merejected panggilan dari Semesta meskipun berkali-kali Semesta menelponnya.

Namun, ponselnya kembali membuat notifikasi. Hanya saja kali ini adalah notifikasi pesan masuk. Saat Fahrul melihat pesannya, ternyata itu adalah pesan dari Semesta.

Esta :
Gue mohon dateng ke alamat yang gue kirim. Ada hal yang mau gue omongin. Penting.

"Apaan, sih, anjir. Nggak jelas."

Esta :
Gue mohon.

Karena Fahrul penasaran dengan apa yang akan Semesta bicarakan, Fahrul memilih untuk pergi menemui Semesta. Dia hanya melepas seragam atasnya yang ternyata dalamnya sudah memakai kaos berlengan pendek berwarna hitam. Setelahnya, dia langsung memakai jaket yang menggantung di belakang pintu kamarnya lalu pergi keluar untuk menuju ke alamat yang Semesta kirimkan.

"Mau apa lo?" tanya Fahrul saat dia baru saja tiba di tempat yang biasanya mereka gunakan untuk berkumpul. "Mau nyakitin Bulan gimana lagi?"

"Duduk dulu."

"Nggak usah basa-basi, Ta, gue nggak mau waktu gue habis cuman buat ngobrol hal nggak penting."

"Ada banyak yang mau gue obrolin. Duduk dulu!"

Akhirnya Fahrul menuruti apa yang Semesta katakan. Dia langsung duduk di hadapan Semesta.

"Mau minum apa?" tanya Semesta.

"To the point aja."

Semesta menghela nafasnya. "Gue kira apa yang gue lakuin sama Bulan itu bener." Perkataan Semesta berhasil membuat Fahrul menatap ke arahnya. "Gue lakuin itu, supaya dia bisa terbiasa tanpa gue. Gue sadar, selama ini gue terlalu buat dia bergantung sama gue. Padahal gue tahu, gue nggak selamanya bisa ada buat dia."

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang