Hola! Selamat membaca dan selamat berkomentar😂♥️
Terima kasih 4k votenya, berharga banget♥️ stay terus, ya❤️
▪️▪️▪️▪️▪️
"Orang baik memang benar-benar mendukung. Tapi orang pura-pura baik akan berpura-pura mendukung dengan niat terselubung."
▪️▪️▪️▪️▪️
Hari ini Semesta berniat untuk berangkat bersama Bulan. Sebelumnya Semesta tidak berkata apa-apa pada Bulan, Semesta juga tidak bilang kalau dia ingin menjemputnya. Semoga saja Bulan masih ada di rumah dan tidak berangkat sendiri ataupun bersama Fahrul.
Saat Semesta hendak sampai ke rumah Bulan. Dia melihat Bulan sedang mengeluarkan motor dari dalam rumahnya. Dia tidak berangkat dengan Fahrul, kali ini dia berangkat sendiri menggunakan motor matic hitamnya.
Bulan menoleh karena dia mendengar suara motor yang tak asing di telinganya. Entah kenapa, karena sering mendengar suara motor Semesta, Bulan jadi hapal suara motornya.
Semesta melepaskan helm full facenya. "Bulannya Semesta rajin banget pagi-pagi udah mau berangkat. Berangkat bareng yuk sama pacarnya."
"Lo ke sini mau jemput gue?" kata Bulan.
"Ya iyalah, masa gue mau jemput abang lo."
"Kenapa gak bilang-bilang?"
"Kan surprise. Biar romantis gitu kayak orang-orang pacaran beneran."
"Surprise, surprise, mata lo noh surprise. Lo tuh harusnya kalau mau jemput gue bilang-bilang dulu. Kalau gue udah ngeluarin motor gini, males gue masukinnya lagi."
"Jadi jemputan gue sia-sia?" kata Semesta.
"Retoris pertanyaan lo."
"Yah, masukin lagi dong motornya. Kita berangkat sama-sama. Lo gak kasian sama gue?"
"Gak mau. Mager gue," ucap Bulan sambil menaiki motornya. Dia sudah menstater motornya dan siap untuk meninggalkan Semesta.
"Lan, gak mau mikir lagi?"
"Ogah."
"Lan...."
"Bodo!" kata Bulan lalu langsung pergi meninggalkan Semesta mengendarai motornya.
"Gue punya pacar kenapa modelannya begini, ya? Biarin lah, untung sayang," kata Semesta.
"Yaudah, jangan bacot mulu Semesta. Berangkat, nanti lo telat," gumamnya lalu langsung mengendarai motornya untuk menyusul Bulan.
Saat sampai di parkiran sekolah, Semesta menyimpan motornya tepat di samping motor Bulan. Melihat hal tersebut hanya membuat Bulan memutar bola matanya malas.
"Eh, bucinnya Bulan!" panggil Bulan pada Semesta yang ada di sebelahnya.
Semesta menoleh karena dia merasa panggilan dari mulut Bulan adalah untuknya. "Gue bucinnya lo?" kata Semesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]
Teen Fiction"Menuliskan lebih punya bukti di bandingkan mengutarakan." Dari Semesta Dirgantara Semesta Dirgantara, seorang siswa di SMA Rajawali. Dia bukan seorang laki-laki yang banyak di gandrungi wanita, justru dialah laki-laki yang menyukai banyak wanit...