29 - Numpang Makan

2.1K 243 119
                                    

"Memilih pasangan itu yang bisa menjadi segala sesuatu pada saatnya."

▪️▪️▪️▪️▪

"Tumben lo ke kelas?" tanya Semesta saat melihat Bulan datang setelah bel sekolah berbunyi.

"Ada Kak Fahrul gak?" tanya Bulan sambil mengintip ke dalam kelas Semesta.

"Fahrul?" ucap Semesta.

"Iya. Ada gak?"

"Udah balik tadi. Lagian kenapa lo nyariin Fahrul? Doi lo ada di depan mata juga."

"Ck, gue pengen nonjokin dia."

Semesta menautkan alisnya. "Kenapa?"

Bulan mendekatkan mulutnya dengan telinga Semesta. Dia ingin membisikan sesuatu pada Semesta. "Kak Fahrul ternyata ada masalah berat sama Risa."

"HAH?!" pekik Semesta.

"Hah hah aja. Kebiasaan. Emang gue buka pasar kelomang."

"Ck, masalah apa?"

"Panjang ceritanya."

"Yaudah, ayo balik. Cerita di motor aja," ucap Semesta yang di setujui oleh Bulan.

Sepanjang perjalanan Bulan menceritakan semuanya pada Semesta. Bulan menceritakan semua yang terjadi pada Risa dan Fahrul sampai keduanya bisa menjadi sangat asing. Semesta terkejut, pasti. Semesta tak pernah menyangka bahwa Fahrul yang sekarang sangat bijak tentang perasaan perempuan dulunya adalah seseorang yang benar-benar mempermainkan perasaan perempuan.

"Makanya gue emosi banget sama Kak Fahrul," ucap Bulan sambil memberikan helm pada Semesta.

"Lo bayangin aja, Risa sampe trauma. Dia belum berani mulai hubungan."

"Lo coba deh ngobrol sama Kak Fahrul, bogemin dia sekalian. Kalau tadi ketemu udah gue cakar-cakar tuh mukanya," kata Bulan.

"Nanti gue coba ngobrol."

"Yaudah, lo hati-hati." Semesta mengangguk.

"Balik ya? Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

Semesta langsung melajukan motornya untuk menjauh dari rumah Bulan. Melihat punggung Semesta yang mulai menjauh dari pandangannya. Bulan langsung melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam rumah.

▪️▪️▪️▪️▪️

Saat baru masuk tadi, Semesta sudah berbicara pada Fahrul bahwa dia ingin mengajak berbicara Fahrul saat istirahat tiba. Makanya saat istirahat tiba, Eric dan Aksa hanya pergi berdua ke kantin meninggalkan Fahrul dan Semesta.

Kini Semesta hanya bersama Fahrul di kelas, tidak ada siapapun lagi. Mereka duduk bersebelahan di meja yang berbeda. Belum ada yang memulai pembicaraan. Keduanya tak membuka suara.

"Sebenernya ada apa, sih?" tanya Fahrul.

Semesta menoleh. "Kemarin Risa nangis," kata Semesta.

"Ya, terus?" kata Fahrul.

"Gue udah tau apa masalah lo sama dia."

Fahrul terlihat terkejut dengan ucapan Semesta. "Maksud lo?" tanya Fahrul.

"Gue ngomong gini bukan karena gue udah bener masalah cewek."

[✓] - Dari Semesta [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang