27 • Kenapa?

1.4K 154 159
                                    

😭kemaren mo up, tpi kuota aing RIP🙃
Alhasil sekrng cma nebeng hospot bapake:)

Budayakan vote dan komen!

Typo bilangin ya🙏

°
°

💕Happy Reading 💕

💕Happy Reading 💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

PEKIKAN orang-orang begitu heboh saat melihat Tiffany terjatuh ke dalam kolam.

Dan tanpa membuang waktu, Galen langsung menceburkan dirinya untuk menyelamatkan Tiffany.

Byur..

"To-long.." lirih Tiffany setengah lemas.

Galen segera meraih tubuh Tiffany dan menarik gadis itu ke dalam dekapannya. "Tenang, okey?"

"A-aku takut." Tiffany memeluk erat pinggang Galen.

"Kita naik dulu." lalu Galen berusaha ke tepi dengan Tiffany dalam dekapannya.

"Cepat! Bantu mereka!" seru pak Septihan.

Anak-anak cowok segera membantu Galen menaikkan tubuh Tiffany.

"Ya amsyong! Kenapa bisa gini, sih?" tanya Rolan setengah panik sembari membawa handuk.

Galen segera naik, dan mendudukkan dirinya di samping Tiffany yang terbaring lemas dengan tubuh gemetar.

Galen memangku kepala Tiffany di pahanya. "Handuk!" teriaknya.

"Nih." Rolan langsung melemparkan handuk ditangannya. Dengan segera Galen menyelimuti Tiffany dengan handuk, walaupun ia tau handuk itu tak bisa menghangatkan gadis itu.

"Kenapa?!!" pekikan dari arah belakang membuat anak-anak yang berkerumun sedikit menyingkir.

"Dia kenapa bisa gini?" tanya Ana panik sembari berjongkok di sebelah Tiffany.

"Bawa dia ke UKS!" perintah pak Septihan. Galen mengangguk, lalu menggendong Tiffany ala bridal style dan pergi menuju UKS.

"Kalian tenang, ya. Tetap disini. Bapak mau susul Galen dulu," pesan pak Septihan sebelum pergi menyusul Galen.

"Heh lo!" tunjuk Ghea pada Vanya. "ngapain lo senyam-senyum?! Pasti lo kan yang buat Tiffany jatuh?!!!"

FEBRUARY [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang