[14] Lapangan Basket

868 125 286
                                    

Selamat malam minggu untuk kamu yang punya pacar. Yang gak punya pacar baca OSIS IN LOVE aja. Siapkan mental kalian ya.

*****

Deven menghentikan mobil BMW i8 hitam kesayangannya di parkiran sekolah. Cowok itu keluar sambil menggemblok ranselnya di sebelah kanan dan mata elangnya melihat Kenny jalan menghampirinya.

"Sangar juga mobil lo," ujar Kenny.

"Biasa aja," balas Deven tersenyum.

"Gak bawa gandengan?" tanya Kenny mengedipkan sebelah matanya.

"Cewek mana yang mau diajak naik mobil sempit kayak gini," ujar Deven bercanda.

Kenny terkekeh. "Merendah untuk dihujat," ujar cowok itu memukul pelan lengan Deven.

Tak lama dua cowok ganteng Genara itu menyusuri koridor sekolah. Mereka jalan beriringan. Deven tampak cool dengan satu tangan memegang tali tasnya di pundak, dan Kenny yang terlihat fresh dengan tatanan rambutnya yang baru.

Saat di tengah jalan menuju kelas, mereka melihat Benji sedang mengganggu seorang siswi kelas 10 yang membuat Deven dan Kenny berjalan mendekatinya.

"Jauh-jauh deh lo dari gue," ujar gadis itu mengibaskan tangannya.

"Eh sini, gue kan ganteng. Cuma lo cewek Genara yang nolak deket-deket sama gue," ujar Benji.

"Gak mau," ujar gadis itu lagi sambil terus berusaha menghindar.

"Kenapa?"

"Ketek lo bau pop mie!" balasnya lalu pergi dari hadapan Benji.

"Nyenyenye,"

Benji kemudian berbalik dan ia menemukan kedua temannya sedang menahan tawa. Mata cowok itu menyipit, pasti mereka mendengar percakapannya dengan gadis tadi.

"Apa lo ketawa-ketawa?!" tanya Benji galak.

"Kenapa? Ketawa di atas penderitaan orang lain kan asik," jawab Deven enteng membuat Kenny terkekeh mendengarnya.

"Woy gue liat i8 noh di parkiran. Punya lo Dev?" tanya Aldo yang baru saja datang, napasnya memburu bahkan resleting jaketnya pun belum dibuka.

Benji menoleh pada Aldo kemudian pada Deven. "Ke sekolah bawa mobil begitu. Biar apa? Mau tebar pesona?"

"Gak gitu anjrit,"

"Cocok lo nyinyir bareng emak-emak dasteran di komplek gue," ujar Aldo.

"Emak-emak galaksi," ujar Kenny membuka suara.

"Apaan tuh?" tanya Aldo kepo.

"Galak-galak tapi seksi," balas Kenny.

"Gapapa kalo modelannya kayak Tante Echa gue ikhlas," ujar Benji sambi mengetuk dagunya.

"Mau mati lo?" ancam Deven galak.

Kenny dan Aldo tertawa melihatnya. Deven menunjukkan ekspresi kesal dan Benji yang hanya cengar-cengir ke arah Deven.

"Eh serius, itu beneran punya lo?" tanya Aldo mengembalikan topik pembicaraan.

Deven menganggukkan kepalanya dua kali. Cowok itu tersenyum kecil sambil menaik-turunkan alisnya tengil.

"Mobil cakep, muka ganteng," ujar Benji kagum sampai menggelengkan kepalanya.

"Skincare routine-nya apa Dev?" tanya Benji pada Deven.

"Air wudhu," balas Deven.

"Lo pikir selama ini gue tayamum?!" tanya Benji emosi.

"Sabar Ben sabar. Tuhan menciptakan tangan kiri dan kanan. Jadi buat apa debat ayo baku hantam sekalian," ujar Kenny kompor, seperti yang kalian tahu.

OSIS IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang