[29] Maaf, Ghea.

251 16 1
                                    

Hewwo all, how are you? Hope you doing fine ya. Maaf kemarin aku sempet ngilang lamaaa bangeettt, aku sedang baradaptasi dengan kehidupan baru sebagai maba hihihi.

Oh iya, aku sempat baca beberapa komen dari kalian yang nunggu part barunya OIL, i'm so haaaapppyyyy. Aku seneng ternyata ada juga yang suka sama cerita ini. Happy reading ya, enjoy!☁️🌈✨

*****

"Sebentar lagi kamu turnamen kan? Aku boleh minta sesuatu?" tanya Ghea.

"Boleh, sayang. Kamu mau apa?"

"Aku mau nonton turnamen pake jersey kamu, boleh?"

"Boleh banget. Jangankan jersey, kamu minta candi juga aku buatin sekarang." Deven tertawa mengelus puncak kepala Ghea. "Nanti aku kasih jersey favorit aku, yang paling bagus dan yang boleh pake cuma kamu. Tapi kamu janji harus cepet sembuh."

Ghea tersenyum senang mendengarnya. "Aku gak bisa janji tapi aku usahain. Kamu doain aku terus ya."

Deven kembali mendekap Ghea, lebih erat dari sebelumnya. Cowok itu bersumpah sangat menyayangi gadisnya. Ia berjanji pada dirinya sendiri akan selalu menjaga dan membuat Ghea bahagia. Deven akan berhati-hati dalam bertindak kedepannya agar ia tidak salah langkah lagi, ia tidak mau mengulang kesalahan yang sama.

"Nanti kamu pulang?" tanya Ghea yang lebih terdengar kamu nginep kan? di telinga Deven.

Deven menggeleng, "aku di sini temenin kamu."

"Bobo di mana? Jangan jauh-jauh ya, kamu ga boleh kemana-mana." Ghea mengeratkan pelukannya.

"Baby kalo lagi sakit manja ya, hm?" tanya Deven iseng membuat Ghea tersenyum malu.

"Gapapa aku seneng kamu manja gini, tapi aku gak seneng liat kamu sakit. Aku mau kamu sembuh."

"Kalo aku gak sembuh?" tanya Ghea.

"Aku tinggal cari cewek lagi." 

"Nyebelin!"

Deven tertawa sambil mengusap bekas cubitan Ghea, kek dicapit kepiting anjeng!

"Bercanda ih, galak banget. Lagian ngaco ngomongnya, mana mungkin aku cari cewek lagi kalo aku udah dapet spek bidadari kayak kamu."

"Awas ya macem-macem!" ancam Ghea.

"Iya-iya. Cuma kamu kok, Ghea Syafira."

*****

Deven berjalan ke pinggir lapangan diikuti beberapa orang cowok dengan jersey basket warna merah melekat di badan masing-masing. Siang ini jadwal latihan basket. Coach meminta mereka untuk latihan lebih intens karena turnamen akan dilaksanakan dua hari lagi.

Deven duduk sambil meneguk persediaan air minumnya lalu menatap lurus ke depan. Otaknya kembali memikirkan Ghea, gadis itu benar-benar menyita hati dan pikiran Deven. Ponselnya berbunyi tanda notifikasi dari Ghea. Gadis itu mengirimkan foto lucu dirinya memegang boneka gurita berwarna merah muda yang diberikan Deven semalam. Dillo namanya.

Bae : Semangat latihan basketnya papi dillo

Deven Aldaro : Aight mommy, i love you!!

Deven tersenyum senang. Seger bestie udah disemangatin ayang.

Bae : Kok cepet balesnya? Lagi break?

Deven Aldaro : Iyaaaa. Aku kangen mau video call kamu🥺

Bae : IH KOK GEMES EMOTNYA!! Nanti ya di kamar aku lagi ada suster

Deven Aldaro : Usir

Bae : Ngaco ah! Anw nanti kamu kesini jam berapa?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OSIS IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang