Setelah keluar dari ruangan Rachel, gua pun membaca ingatan gadis ini.
Nama gua adalah Aurelia Nur Azizah biasanya dipanggil Aurel. Umur 21 tahun, mahasiswi tingkat akhir fakultas kedokteran, ukuran dada 36A.
Saat sedang berjalan keliling Rumah Sakit Farel dipanggil oleh dokter yang ada disana.
"Dek Aurel, tolong jagain pasien di kamar 1412 ya, soalnya dia butuh pengawas langsung sebelum operasi bedah kanker" Ucap Dokter Tirta.
"Emang keluarga nya kemana dok? " Tanya Aurel (Farel).
"Kakek itu masih perjaka dan hidup sebatang kara tanpa keluarga, tapi karna kebaikan Dokter Rachel kakek tersebut dibawa kesini untuk pengobatan" Ucap Dokter Tirta.
"Baik hati bener si Rachel, ga cuma wajah aja seperti malaikat, hatinya juga ternyata" Ucap Farel dalam hati.
"Baik dok laksakan " Ucap Aurel (Farel) kemudian bergegas pergi ke kamar 1412 sambil membawa makan siang untuk pasien.
" Kamar 1412, hmm... Nah ini dia ketemu" Ucap Aurel (Farel) lalu masuk keruangan tersebut.
Didalam ruangan tersebut ternyata pasiennya adalah kakek kakek tua renta yang sedang melihat ke jendela.
"Uh kasian banget sih kakek nya, gapunya keluarga, sakit sakitan lagi " Ucap Farel dalam hati.
"Permisi kek saya Aurel mahasiswi magang disini ditugaskan untuk menjaga kakek hari ini " Ucap Aurel (Farel) lalu mengunci pintu dari dalam.
"Ah iya mba Aurel makasih ya" Ucap Kakek tersebut.
"Oiya ngomong ngomong nama kakek siapa? " Tanya Aurel (Farel).
"Nama kakek Marjan, panggil aja Mbah Marjan" Ucap Mbah Marjan.
"Ini nama orang pa nama syrup? " Ucap Farel dalam hati.
"Bapak bisa duduk sendiri ga? atau mau saya bantu? " Tanya Aurel (Farel).
"Gabisa nduk, bapak ga mampu" Ucap Mbah Marjan.
"Kasian banget sih hm" Ucap Farel dalam hati.
"Sini kek aku bantuin" Ucap Aurel (Farel) sambil mengangkat Mbah Marjan dan tangan mbah marjan menyentuh payudara Aurel.
"Wah kenyal ya nduk" Ucap Mbah Marjan.
"Maap Mbah tadi ga sengaja hehe" Ucap Aurel (Farel).
Aurel (Farel) kemudian duduk disebelah mbah Marjan untuk menyuapinya makan. Karna sedang sakit, mbah Marjan hanya bisa makan bubur dan itupun harus disuap.
Lalu mba Marjan membaringkan kepala nya ke paha Aurel (Farel).
"Eh mbah kenapa? pusing? " Tanya Aurel (Farel).
"Iya cu, kepala mbah pusing harus nyender, bolehya ya begini sebentar soalnya empukan ini dari bantal mbah" Ucap Mbah Marjan.
Karna Aurel (Farel) kasian, dibiarkan nya lah Mbah Marjan berbaring di pahanya sebentar sembari menyuapinya dengan bubur. Setelah makanannya habis mbah Marjan tidur dengan pulas di pahaa milik Aurel (Farel).
KAMU SEDANG MEMBACA
Heaven Feels
FantasíaPernahkan anda membayang kan menjadi orang lain? atau bagaimana jika anda bisa menjadi orang lain? ingin menjadi siapakah anda? jika anda pria pasti ingin menikmati rasanya hidup sebagai wanita kan? Seperti itulah pikiran FAREL saat ia bangun di pa...