Baiklah, jam enam sore di rumah Bibimu.
Sekali lagi, Teressa menatap pada layar ponselnya, membaca kembali pesan balasan dari Brant yang sudah diterimanya sejak tadi. Sungguh, berapa kali lagi ia harus merasa terus tidak menyangka dengan semua hal yang di perbuatnya? Dan hari ini.... ia tidak menyangka dengan dirinya yang meminta bantuan Brant untuk kepindahan mereka ke apartemen baru. Rasanya masih sangat asing.... Tetapi, bagimana lagi jika penolakannya pada Brant sebelumnya terasa begitu menganggunya? Mungkin memang inilah jalan terbaik yang dapat dipilih olehnya.
Setelah selesai mengemasi barang-barangnya, Teressa kemudian berjalan membuka pintu untuk keluar dari toko tempatnya bekerja itu. Namun, betapa terkejutnya dirinya ketika menemukan penampakan Brant yang sedang berdiri di halaman depan toko itu... mengenakan setelan sempurna yang biasanya selalu ia gunakan untuk menutupi identitasnya.
Teressa tidak salah mengirimkan pesan pada pria itu bukan? Atau ia salah membaca pesan balasan dari pria itu? Ah... tidak, Teressa ingat betul jika mereka memiliki janji untuk bertemu di rumah Bibinya pada pukul enam sore, tetapi... ini bahkan masih pukul lima sore, waktu dimana dirinya biasanya baru menyelesaikan pekerjaannya, dan mengapa pula harus di tempat ini?
"Hi... rupanya kau sudah selesai bekerja?"
Brant menggaruk rambut bagian belakangnya, merasa malu sekaligus kebingungan karena tidak mengerti harus mengatakan apa selain kalimat itu. Ah, sepertinya ia selalu mengatakan hal itu ketika bertemu dengan Teressa. Dan lagi, bagaimana dirinya yang seperti kehilangan kata-kata ketika berhadapan dengan wanita itu membuatnya makin bingung dengan dirinya sendiri.
Sebenarnya kedatangan Brant yang lebih awal ini adalah karena dirinya tidak tahu harus melakukan apa hingga pukul enam sore nanti, sehingga ya... Ia akhirnya memutuskan untuk datang lebih awal, dan anehnya bukan ditempat yang sudah mereka setujui sebelumnya, melainkan malah di toko tempat Teressa bekerja. Jika ditanya perihal itu, Brant tidak tahu harus menjawabnya seperti apa. Setelah pertengkaran terakhir mereka seharusnya Brant merasa tidak nyaman berhadapan dengan wanita ini, tetapi entah... bagaimana balasan pesan Teressa yang seakan membuka diri padanya itu membuat Brant melupakan segalanya. Ia bahkan tidak menyadari jika dirinya sudah menyetujui permintaan Dalton untuk bernyanyi di acara pembukaan kafe milik sepupunya.
"Ah... aku datang lebih awal untuk membeli beberapa barang, dan.... apa kau tidak keberatan untuk menungguku sebentar saja?"
Keberatan? Teressa tidak tahu. Ia merasa kebingungan dengan tindakan pria itu yang bertingkah seolah tidak terjadi pertengkaran di antara mereka semalam.... Apa lagi tentang dirinya yang kemarin berteriak pada pria itu. Sebuah pikiran buruk kembali muncul di kepalanya. Pria itu tentu tidak akan memaksanya untuk berbicara lagi bukan?
Belum sempat Teressa menanggapi pertanyaan itu, Brant sudah lebih dulu masuk ke dalam toko dan meninggalkannya sendirian dengan pikiran-pikiran bodohnya. Sekarang... apa lebih baik ia meninggalkan pria ini saja di sini? Sebenarnya rencana Teressa hari ini bukanlah seperti ini, melainkan ia berencana untuk menjemput Aaron terlebih dahulu, kemudian membawanya ke rumah Bibinya agar suasananya lebih cair. Namun, keberadaan Brant di sini menghancurkan rencananya. Apa ia tetap menjalankan rencana awalnya untuk menjemput Aaron terlebih dahulu dan membawanya bersama mereka? Lagi pula ia tidak bisa meninggalkan Aaron di apartemen Emma sementara wanita itu akan bekerja. Ya... ia akan melakukan itu, tetapi bagaimana jika pria itu menolak?
"Maaf membuatmu menunggu. Lebih baik kita bergegas pergi sekarang." Brant melemparkan senyuman kecil di bibirnya, sementara Teressa buru-buru mengalihkan pandangannya. Ia hanya tidak ingin menghadapi pria itu.
Tanpa membalas perkataan pria itu, Teressa lebih dulu mengambil langkah untuk berjalan terlebih dahulu. Sepertinya ia juga tidak akan mengatakan pada Brant jika ia akan menjempur Aaron terlebih dahulu. Biarkan saja pria itu mengikutinya, jika memang itu yang diinginkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Secret [END]
Romance~Cerita ini original milik saya, mohon untuk tidak memplagiat, menyalin, dan membagikannya ke platform atau tempat baca lainnya. Terima kasih~ Seorang bintang rock populer, Brant Hoover, terpaksa harus bersembunyi dari skandal yang dibuatnya dengan...